SURABAYA. Budi Santoso adalah salah satu Relawan Rumah Zakat cabang Surabaya, melalui artikel ini ia mengisahkan ketertarikannya bergabung menjadi relawan. Dengan keterbatasannya yang hanya berkaki satu, tidak membuatnya minder ataupun putus asa, justru beragam prestasi maupun aktivitas telah dilakoninya. Berikut petikan kisahnya yang inspiratif, “Saya bergabung menjadi relawan karena saya ingin bisa lebih maksimal lagi dalam membantu sesama, membantu masyarakat yang membutuhkan,” ujar mahasiswa Sosiologi 2009 Budi Santoso. Pemuda kelahiran Sidoarjo 4 Juli 1990 ini, bergabung dalam Relawan Rumah Zakat Surabaya sejak tahun 2011.
Saat kecil, Budi pernah mengalami kecelakaan sehingga kakinya patah dan harus diamputasi. Namun kondisi ini tidak menjadikan pemuda bernama lengkap Achmad Budi Santoso ini berputus asa. Karakter Budi yang senantiasa semangat dan ceria serta mudah bergaul menjadikannya selalu tampak bersinar. Bahkan ketika untuk kedua kalinya hp dan laptopnya hilang dicuri orang, tidak tampak kesedihan diwajahnya. Dia tetap semangat dan cerah ceria mengikuti agenda-agenda relawan.
Dengan rasa percaya diri dia aktif dalam organisasi ekstra kampus dan aktif juga di NPC (National Paralimpic Community) kota Surabaya, dibawahi KONI Surabaya. Tidak heran jika pemuda yang hanya memiliki 1 kaki ini begitu lincah ketika mengikuti aksi-aksi relawan baik itu angkat-angkat kornet untuk baksos dan sebagainya. Dia tidak pernah tertinggal dalam kegiatan-kegiatan Rumah Zakat, dan aktif mengikuti seminar-seminar di kampus-kampus besar Surabaya.
Dalam 2 tahun terakhir Budi berhasil mencetak juara, tahun 2012 lalu dia mengikuti lomba lempar lembing khusus orang-orang berkebutuhan khusus se-Jawa Timur dan berhasil meraih juara 2. “Badan lawan saya besar sekali, dia mantan tentara yang kakinya hancur karena terkena bom dan diamputasi, badannya sudah benar-benar bagus dan terlatih, lebih besar dari saya badannya, jadi saya kalah, dapat juara 2,” ungkap Budi sambil tertawa.
Tahun ini Budi juga berpartisipasi dalam lomba lari se-Jawa Timur pada Sabtu, 13 Juni 2013 di Surabaya. Dalam lombanya kali ini dia berhasil meraih juara 1. Hobby-nya pun luar biasa, dia menyukai travelling, backpacker dan touring. “Saya suka menjadi Relawan Rumah Zakat, disini saya mendapat keluarga baru, dapat pengalaman baru, dapat banyak ilmu baru yang tidak saya dapatkan di kampus, dan dapat terjun langsung ke masyarakat,” tutur Budi.
Pemuda yang memiliki cita-cita menjadi motivator yang menginspirasi ini berpesan kepada seluruh Relawan Rumah Zakat se-Nusantara agar senantiasa berfastabiqul Khoirot dan berpikir positif serta senantiasa membantu orang lain.***
Newsroom/Munawaroh
Surabaya