SEMARANG. Perjuangan seorang pengusaha bisa jadi penuh liku, seperti halnya yang dialami oleh Budi yang sehari-harinya berkeliling menjajakan bakso buatannya sendiri ini. Dua dari lima orang penjual keliling baksonya mundur, walaupun mereka mundur secara baik-baik namun tetap membuat beban pikiran Budi. Barangkali selama ini Budi sudah berbuat baik kepada mereka dengan berbagai hal, misal dengan menanggung makan pagi dan sore mereka.
Walalupun Budi pun tidak tahu hal sebenarnya kenapa mereka mundur dan pamit untuk berjualan di juragan yang lain. Kabar terbaru, Budi sudah membuatkan sebuah gerobak untuk berjualan bakso dengan motor ini diperuntukkan buat saudaranya, namun mendadak sumber daya inipun membatalkan secara sepihak jadi nganggurlah gerobak itu.
Mencari tenaga kerja yang loyal memang tak semudah membalikkan telapak tangan, butuh waktu dan juga pengorbanan. Seperti saat ini Budi tengah mempersiapkan sebuah tanah yang rencanaya akan dibangun untuk tempat tinggal para penjual baksonya. “Barangkali ada rekomendasi orangnya mas, yang bisa bergabung, saya tunggu mas yang penting dia loyal mas, soal keahlian nanti bisa saya latih,” ujar Budi.
“Alhamdulillah saya juga baru saja membeli tanah di kampung seluas 54 m, persis dibelakang rumah ibu saya. Murah mas buat anak-anak nanti,” tambahnya. “Selain itu kemarin saya juga berqurban sapi, patungan dengan teman-teman yang lain ketika hari raya Idul Adha,” pungkasnya”.***
Newsroom/Ucu Sutrisno
Semarang