KISAH BAKTI SA’AD BIN ABI WAQQASH DENGAN SANG IBU

oleh | Dec 12, 2023 | Wakaf

Sahabat, pernahkah mendengar nama Sa’ad bin Abi Waqqash? Ya,
Sa’ad bin Abi Waqqash atau yang memiliki nama asli Sa’ad bin Malik Az-Zuhri ini
adalah salah satu sahabat Rasulullah saw. yang berasal dari kaum Quraisy. Sa’ad
pun begitu dihormati dan disegani oleh kaumnya.

Sa’ad bin Abi Waqqash lahir di Mekah pada tahun 595 M. Ayahnya
bernama Malik bin Wuhaib dan ibunya bernama Hamnah binti Sufyan. Sa’ad terlahir
dan didik dari keluarga serta lingkungan yang baik. Keluarganya pun sangat
mencintai dan menyayangi Sa’ad.

Baca Juga: Kumpulan Hadis Tentang Ibu yang Perlu Kita Ketahui

Hidayah Saat Muda

Suatu masa, saat Sa’ad berusia 17 tahun, ia mendapat hidayah
dan memutuskan untuk memeluk agama Islam. Padahal, saat itu sang ibu yang
sangat disayanginya masih menyembah berhala dan begitu menentang keputusan Sa’ad
dalam berislam. Namun, meskipun sang ibu begitu menentang keputusan Sa’ad, Sa’ad
muda tetap berislam dengan penuh keyakinan.

Lalu bagaimana tanggapan sang ibunda? Tentu saja ibu Sa’ad sangatlah
marah. Ia begitu murka dengan keislaman putranya. Walau begitu, Sa’ad
menghadapi tentangan dari ibunya dengan sikap yang penuh lemah lembut. Tidak
ada permusuhan yang ditebar Sa’ad. Ia tetap menyayangi dan berbakti kepada
ibunya.

Baca Juga: Bagaimana Caranya Wakaf Atas Nama Orangtua yang Sudah Meninggal?

Cara Bakti Sa’ad
Kepada Ibu yang Nonmuslim

Karena Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan cinta
kasih, maka begitu pulalah Sa’ad memperlakukan ibunya. Dengan santun, Sa’ad
tetap memperlakukan ibunya dengan baik. Sa’ad pun tetap berusaha membujuk dan melunakkan
hati sang ibunda yang masih menentang keislaman Sa’ad dengan begitu keras. Meski
sang ibunda berbeda keyakinan dengan Sa’ad dan terus menentang keislaman Sa’ad,
Sa’ad tetap menjaga baktinya sebagai seorang anak.

Seiring berjalannya waktu, ternyata ibu Sa’ad masih
bersikukuh menolak keislaman Sa’ad. Hatinya masih keras menerima Islam. Bahkan,
ibu Sa’ad melakukan mogok makan dan minum agar Sa’ad bisa kembali ke agama
nenek moyangnya dan meninggalkan Islam.

Mengetahui kabar sang ibu yang bersikeras memaksanya keluar
dari Islam dengan mogok makan dan minum, Sa’ad pun begitu bersedih hati. “Jangan
lakukan itu wahai ibu. Demi Allah, aku tidak akan meninggalkan agamaku, dan
tidak akan berpisah darinya,” ucap Sa’ad pada sang ibu.

Baca Juga: Inilah Pilihan Wakaf untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

Sang ibu berharap dengan aksinya tidak makan dan minum bisa
meluluhkan hati Sa’ad. Sang Ibu tahu betul bahwa Sa’ad begitu menyayanginya. Sa’ad
mungkin iba dan akhirnya keluar dari Islam apabila melihat sang ibu dalam
kondisi lemah. Namun ternyata dugaan sang ibu diluar dugaan. Rupanya Sa’ad
begitu teguh pendiriannya terhadap akidahnya.

“Wahai ibu, demi Allah. Andai engkau memiliki 70 nyawa
yang keluar satu demi satu, maka aku tetap tidak akan meninggalkan agamaku
untuk selama-lamanya,” ucap Sa’ad mantap.

Kisah Sa’ad Menjadi
Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an

Melihat keteguhan keimanan Sa’ad terhadap Islam, akhirnya
sang ibu menyerah dan membiarkan putranya tetap dalam Islam. Kisah Sa’ad inilah
yang melatarbelakangi turunnya surah Luqman ayat 15 berikut ini:

“Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan,”

Baca Juga: 5 Alasan Melakukan Wakaf untuk Ibu yang Sudah Wafat

Sahabat, begitulah kisah bakti Sa’ad bin Abi Waqqash kepada
sang ibu. Sa’ad tetap berbuat baik dan menyayangi ibunya walaupun sang ibu
berbeda keyakinan. Sa’ad pun tetap teguh dalam Islam. Akidanya tidak
goyah meski bujukan muncul dari orang tersayang. Semoga kisah ini bisa
menginspirasi kita ya.

Sahabat, yuk berbakti pula kepada ibu kita dengan memberikan
hadiah terbaik dalam bentuk wakaf atas nama ibu kita. Wakaf adalah sedekah
jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun sang ibu telah tiada. Sahabat bisa berwakaf untuk ibu di Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini.

 

 

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0