Puasa Asyura hanya dikerjakan setahun sekali, yakni hanya
dikerjakan pada tanggal 10 Muharam saja. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia
yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, puasa Asyura tahun
2023 ini bisa dilaksanakan pada hari Jumat,
28 Juli 2023.
Puasa Asyura ini merupakan puasa sunah. Sehingga apabila
dikerjakan akan mendapatkan pahala. Sementara itu, jika tidak dikerjakan tidak
akan menimbulkan dosa. Hanya saja, sangat disayangkan jika puasa sunah Asyura
ini dilewatkan begitu saja. Mengingat ada keutamaan yang sungguh luar biasa.
Keutamaan Puasa
Asyura
1. Diampuninya dosa setahun yang lalu
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat
dari Abu Qatadah Al Anshary berikut ini:
“Puasa Arafah
akan menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, dan puasa Asyura
akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (H.R. Muslim).
Baca Juga: Tata Cara Puasa Asyura 10 Muharam
Di dalam hadits yang lain pun Rasulullah saw. menegaskan
keutamaan puasa Asyura yang bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu.
“Puasa pada hari
Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah
lalu.” (HR. Muslim).
2. Mendapat pahala 10 ribu orang berhaji
Tak hanya diampuni dosa setahun yang lalu, berpuasa Asyura
pun memiliki keutamaan mendapat pahala 10 ribu orang berhaji. Dalilnya ada
dalam hadits berikut ini:
“Barang siapa
berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah Swt. memberinya pahala 10 ribu
malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia
diberi pahala 10 ribu orang berhaji dan berumrah dan 10 ribu pahala orang mati
syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka
Allah Swt. menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi
makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah
ia memberi makan seluruh umat Rasulullah saw. yang berbuka puasa dan
mengenyangkan perut mereka.” (H.R. Muslim).
Baca Juga: Peristiwa Penting Para Nabi di Bulan Muharam
3. Pembeda dengan kaum Yahudi yang juga
berpuasa Asyura
Puasa Asyura merupakan salah satu bentuk penghormatan
terhadap Nabi Musa a.s. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits Muttafaq ‘alaih
yang telah disepakati kesahihannya oleh para ulama. Berikut haditsnya:
Ibnu Abbas ra. menceritakan, “Nabi Saw. datang ke Madinah dan beliau mengetahui orang-orang Yahudi
berpuasa pada hari Asyura. Lantas Nabi Saw. bertanya, ‘Ada apa ini?’ Mereka
menjawab, ‘Hari ini hari baik. Di hari ini, Allah menyelamatkan Nabi Muasa as.
dan bani Israel dari musuh mereka, hingga Nabi Musa as. berpuasa di hari
Asyura.’ Maka, Rasulullah Saw. bersabda, ‘Aku lebih berhak menghormati Musa
dibandingkan kalian.’ Kemudian beliau berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh
kaum muslimin berpuasa.’”