Madinah atau Madinah Al Munawwarah atau Yatsrib disebut juga
sebagai kota yang bercahaya atau kota yang cemerlang. Madinah adalah nama kota
di Hejaz dan merupakan ibu kota dari Provinsi Madinah di Arab Saudi. Kota ini pun
merupakan kota suci kedua umat Islam setelah Kota Mekkah dan terdapat masjid
suci bernama Masjid Nabawi.
Madinah merupakan tempat hijrah Rasulullah Saw. dari Mekkah.
Kemudian Kota Madinah ini menjadi pusat pemerintahan umat Islam pada zaman
Rasulullah Saw. Dan Rasul Saw. yang menjadi pemimpin pertama di Kota Madinah. Setelah
Rasulullah Saw. wafat, pemimpin di Kota Madinah kemudian dilanjutkan oleh
khulafaur rasyidin, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan
Ali bin Thalib.
Baca Juga: Ini Dia Tempat Mustajab Doa di Mekkah dan Madinah
Selama berabad-abad Kota Madinah menjadi pusat kekuatan
Islam. aturan Pemerintah Arab Saudi pun melarang nonmuslim untuk memasuki Kota
Suci Madinah seperti halnya Kota Mekkah.
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah
Saw. bersabda, “Sesungguhnya, iman
bergabung di Madinah seperti ular yang melingkarkan tubuh saat masuk ke dalam
lubangnya.”
Selain disebut
sebagai Kota Iman, di dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Thabrani dari
Abu Hurairah, bahwa Kota Madinah pun disebut Rasulullah Saw. sebagai kemah
Islam, tanah hijrah, rumah iman, dan tempat tinggal halal dan haram.
Baca Juga: Anjuran Ketika Masuk Mekah dan Masjidil Haram
Keutamaan lainnya
dari Kota Madinah adalah doa khusus yang dipanjatkan langsung oleh Rasulullah
Saw. untuk kota ini.Umar ra. pernah menuturkan bahwa suatu ketika harga-harga
barang di Madinah melambung tinggi. Dampaknya, masyarakat menjadi menderita. Dalam
kondisi tersebut, Rasulullah Saw. pun berkata:
“Sabarlah dan berbahagialah karena aku telah memohon
keberkahan atas sha’ dan mud (takaran yang digunakan untuk mengukur
barang-barang hasil pertanian dan perkebunan) kalian. Makanlah, tapi jangan
terpisah sendiri-sendiri. Karena sesungguhnya, makanan untuk satu orang (satu
porsi) cukup untuk dua orang, makanan untuk dua orang cukup untuk empat orang,
dan makanan untuk empat orang cukup untuk lima atau enam orang. Sesungguhnya,
berkah terletak pada kebersamaan. Siapa yang sabar dengan kerasnya cuaca dan
keadaan Madinah, maka aku akan memberinya syafaat dan menjadi saksi baginya
pada hari kiamat kelak. Siapa yang meninggalkan Madinah karena tidak suka
dengan segala yang ada di dalamnya, maka Allah akan menggantikan kedudukannya
dengan orang lain yang lebih baik darinya. Dan, siapa yang bermaksud hendak
berbuat kejahatan di Madinah, maka Allah akan menghancurkannya seperti garam
yang meleleh ketika dimasukkan ke dalam air.” (H.R. Bazzar).
Baca Juga: 3 Masjid yang Disunahkan untuk Dikunjungi Umat Islam
Meninggal di Madinah
Keistimewaan
Kota Madinah lainnya terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Thabrani. Bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Siapa di antara kalian
sanggup meninggal di Madinah, maka lakukanlah. Sesungguhnya, siapa yang mati di
Madinah, maka aku akan menjadi saksi baginya, atau memberi syafaat kepadanya
pada hari kiamat kelak.”
Karena hadits
itulah Umar bin Khaththab ra. berdoa kepada Allah Swt. untuk diwafatkan di Kota
Madinah. Umar pernah mengucapkan, “Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku
mati syahid di jalan-Mu dan jadikanlah kematianku di tanah suci Rasul-Mu
(Madinah).” (H.R. Bukhari).