KEUTAMAAN DAN HIKMAH BERDOATHE VIRTUE OF DUA

oleh | Jun 10, 2015 | Inspirasi

Oleh: Ahmad Habibi Syahid

Ud’uni astajib lakum, berdoalah maka niscaya akan Aku kabulkan. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah al-Mu’min ayat 60 di atas mengisyaratkan kepada manusia untuk selalu menyandarkan sesuatu perkara hanya kepada Allah. Manusia pada hakikatnya adalah satu-satunya makhluk yang Allah berikan akal untuk berpikir dan berusaha. Akan tetapi, di balik kemampuan itu, tentunya ada kekuasaan Allah.

Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan, tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah kecuali doa. “Laisa syaiun akroma ‘ala Allahi Ta’ala min ad-du’au.” (HR Tarmidzi).

Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu.

Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan. Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya.
Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan.

Lebih dahsyatnya, dari keutamaan berdoa bagi kehidupan manusia adalah menolak qadar. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa tidak dapat menolak qadar kecuali dengan doa, “wa la yaruddu al-qadar illa ad-du’a.” (HR Ibnu Majah).

Ada pun hikmah yang dapat diambil dari amalan ibadah dengan berdoa banyak sekali di antara hikmah yang paling utama dari berdoa adalah dekat dengan Allah. Berdoa didefinisikan sebagai satu amalan ibadah dengan tujuan berzikir kepada Allah (mengingat Allah).

Mengingat Allah dengan memperbanyak amalan ibadah melalui doa adalah cara terbaik. “Maka, sesungguhnya Aku adalah dekat.” definisi dekat dikorelasikan dengan bagaimana seorang hamba mau berdoa, meminta, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pemberi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sesungguhnya Allah itu dekat.

Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Tentunya, doa yang terkabul adalah doa yang disertai dengan keikhlasan hati serta bersifat kontinu.

Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Alquran, di antaranya, “Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya, rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Ar’af : 55-56). Wallahu a’lambishawab.

Sumber: republika.co.id
Dua is the weapon of a believer. It will protect you from the evils of enemies. Dua is the shield of a believer. It will increase your sustenance. Dua is more forceful than a sword. Dua replaces what has been destined and also creates that what has not been destined.

Dua is a form of ibaadat. Dua removes both the present suffering and that which will come down later. Dua and sufferings challenge each other until the Day of Judgment, and Dua comes out victorious.

Ask Allah for what you need so that He will give it to you. If you keep on knocking the door of Divine Mercy, sooner or later it will be opened for you. Never get tired of Dua, Allah has attached much valuev to it.

Allah says “Let My servants know that I have the power to grant My servants’ wishes.” A believer who makes Dua receives one of three things:

1. Either he will quickly have his Dua answered,
2. or he will get in the Hereafter,
3. or something bad will be prevented from him equal to the value of his Dua.

Everything has a proper discipline to it, and so does Dua. Duas may not be answered when requirements of Dua have not been fulfilled. Praise Allah Almighty. Remember Him and thank Him for His blessings. Send greetings to the Noble Prophet (Salla Allahu ta’ala ‘alayhi wa Sallam) Peace and Blessings of Allah be upon him.

Pray your Salaat regularly.Recite Qur’an regularly. Seek Tauba. Attain Taqwa. That is the right way for Dua.It may be that you dislike a thing while it is good for you, and it may be that you love a thing while it is evil for you. At such times, refer to He who knows the best, and that is Allah.

Allah knows, while we do not know. So we must make Dua to Allah, then be patient, have faith in His unquestionable decision and trust His absolute wisdom. Sometimes Allah delays answering the Dua to give a greater reward and a further blessing.

Allah’s delay is not Allah’s denial. Allah’s timing is perfect. What we need is Patience and trust. It is impossible to sum up everything about Dua in this brief note. To summarize the whole concept of Dua into one single statement :

Dua is a form of Ibaadat, such a powerful Ibaadat that it can create and alter Qismat, and that Allah is generous and if His servant raises his hands towards Him,He feels reluctant not to accept it!!

Source: http://www.sunniforum.com/forum/showthread.php?72527-The-Virtues-of-making-Dua

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0