[:ID]
BELITUNG, Jum’at (11/10) – Menurut Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda Bencana erat kaitannya dengan kemiskinan sebab bencana alam timbulkan resiko kemiskinan hingga 80%.
“Bencana Alam tak hanya berdampak pada aspek social tapi juga ekonomi, contohnya pada gempa Yogyakarta tahun 2006 menurut Bank Dunia, 66.000 Orang terancam jatuh miskin dan 1330.00 orang hilang pekerjaan” ujar Murni dalam FGD Implementasi Penanggulangan Bencana di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Peringatan bulan PRB Nasional dilaksanakan di Belitung, 11 Oktober 2019.
Dalam menanggulangi bencana Rumah Zakat memiliki unit khusus untuk merespon bencana yaitu Rumah Zakat Action. Rumah Zakat action memiliki program komprehensif dalam penanggulangan bencana yang terdiri dari 4 fase; Pra Bencana, Tanggap Darurat, Recovery dan Pemberdayaan Berkelanjutan.
Program Desa Berdaya menjadi salah satu bagian dari fase pemberdayaan berkelanjutan, Desa Berdaya hadir sebagai pendekatan pemberdayaan yang terintegrasi, didalamnya terdapat program capacity building, pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan Pendidikan, Pemberdayaan kesehatan, Pemberdayan Lingkungan, Pembangunan Infrastruktur hingga Kerelawanan dan Tangguh Bencana.
“Desa Berdaya menjadi salah satu program turunan yang diharapkan bisa menjadi solusi dalam membangun kembali ketangguhan ekonomi masyarakat terdampak pasca bencana” ujar Murni.
Dalam implementasinya Desa Berdaya bisa menjadi solusi dalam membangun kembali ketangguhan ekonomi masyarakat di daerah terdampak, karena masyarakat terdampak dapat memperoleh pendampingan dari fasilitator Rumah Zakat hingga mereka menjadi mandiri dan berdaya dalam aspek ekonomi.
Selain Rumah Zakat Bapak Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana Bapak Drs Hasnam Mu’im mengenai dana desa dan kaitannya dengan penanggulangan bencana. Ia juga mengapresiasi Rumah Zakat atas apa yang telah dilakukan oleh Rumah Zakat.
Newsroom
Lailatul Istikhomah / Hanaa Afifah[:]
