SAMARINDA. Banyak dari kita mungkin akan berputus asa jika Allah memberikan musibah, tapi tidak dengan Masnah, wanita yang lahir 36 tahun lalu. Ia adalah sosok yang begitu tangguh, setelah usahanya bersama sang suami menggulirkan bisnis tatarias pengantin harus musnah bersama dengan terbakarnya rumah tempat tinggal mereka. Namun Masnah tetap tegar dan mensyukuri kejadian itu.
Tak hanya itu, dengan bermodalkan keterampilan yang ia miliki sejak gadis, ia memulai kembali usahanya dengan membuka usaha jasa jahit. “Alhamdullilah, dulu ada saudara yang berbaik hati meminjamkan satu mesin jahit untuk kami pergunakan,” begitu ujar ibu satu orang anak ini ketika ditemui di rumah sekaligus bengkel jahitnya di kawasan Batu Besaung, Sempaja, Samarinda.
Dengan ketekunan dan pendampingan dari tim Micro Business Officer kini usahanyapun sudah mulai dikenal, karena di derah tempat tinggalnya masih jarang yang menyediakan jasa menjahit. Sekarang suami nya pun sudah tak lagi bekerja di tambak dan turut membantu usahanya ini.
Dalam sebulan, Masnah bisa mendapatkan pendapatan sebesar Rp3 juta, bahkan kini ia telah memiliki 3 buah mesin jahit, 1 mesin obras dan 1 mesin neci yang semakin membantu usahanya terus berkembang.
Orderan terus berdatangan ke bengkel jahitnya, yang ia namakan seperti nama anak bungsunya yaitu “Penjahit Nufus” yang berlokasi di JL.Batu besaung No.61 RT 2, Kel. Sempaja Utara, Samarinda. Pengguna jasa Masnah tidak hanya datang dari tetangga sekitar, tapi juga dari sekolah dan beberapa instansi yang membuat PDL, PDH, safari dan seragam sekolah,dan lainnya.
Ia tak hanya menerima pemesanan pembuatan baju ataupun seragam, ia juga menerima jasa permak dengan tarif bervariasi, mulai dari Rp8.000 sampai Rp20.000 untuk permak, dan Rp50.000 sampai Rp80.000, untuk upah jahit atau bisa kurang atau lebih sesuai tingkat kesulitan.
Dalam satu hari usaha bisnis jahitnya ini bisa menyelesaikan 1 sampai 3 potong pakaian, jika sedang ramai seperti saat tahun ajaran baru seperti sekarang ini, tak jarang suaminya tak segan ikut membantu. Dengan kesabaran dan ketekunanya kini Masnah pun bisa bangkit dan melanjutkan hidup dengan lebih baik.***
Newsroom/Rusdianto
SamarindaSAMARINDA. Some people or even many people probably will feel desperate when they are stricken. However, different from others Masnah remains a patience and a though person though her assets and business was wiped out along with fire on her home.
In addition, by having sewing skill since she was a teen, Masnah began to open a tailoring business. “Alhamdulillah, I have a brother and he cares for me. He used to lend his sewing machine for me to rise,” Masnah said.
Masnah’s tailoring business is located in Batu Besaung Street No.61 RT 2, Sempaja Utara, Samarinda, and she named it “Penjahit Nufus”. This name is taken from her last child.
With perseverance and assistance from RZ Micro Business Officer (MBO), her tailoring business has grown rapidly. In a month, Masnah can consistently obtain 3 millions rupiah as net profit. Moreover, she now has 3 sewing machines, 2 supporting machines.***