[:ID]KERANJANG POS UNTUK BANTU JUFAN DISTRIBUSIKAN AMPYANG KACANGNYA[:en]RUMAH ZAKAT GIVES POST BASKET TO HELP JUJAN DISTRIBUTES AMPYANG KACANG [:]

oleh | Jan 30, 2018 | News

[:ID]YOGYAKARTA. Muhammad Jufan (51 th), perangkat kampung dan pengurus Masjid Ngadisuryan yang dikenal baik dan murah senyum. Tinggal di rumah kecil di wilayah RT 09/RW 02 Patehan yang dihuninya bersama tiga keluarga (delapan anggota keluarga) di dalamnya. Membatik menjadi awal usaha yang digeluti, namun sekitar tahun 2000 usahanya itu terasa berat dijalani. Hasilnya jauh dari harapan dan tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Hingga kemudian beliau mengisi waktunya dengan pekerjaan serabutan dan membantu produksi ampyang kacang.

Lalu, di tahun 2006 bersama dengan istri difokuskanlah usahanya memproduksi ampyang kacang sendiri, baik dari produksi, pengemasan, hingga penjualan. Seiring berjalannya waktu, pantang menyerah, ibadah dan doa yang tiada henti mengiringi usahanya yang tak pernah lepas dari naik dan turun. Dari retur penjualan yang tinggi, harga kacang yang terus melambung, bahkan keranjang yang satu-satunya dipinjam tak kembali sehingga beliau harus repot dalam mendistribusikan ampyang dengan tas seadanya.

Saat itulah kepada Fasilitator Desa Beraya Patehan, Edy Dwi Daryapto, beliau sampaikan perjalanan hidup dan usahanya. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini membutuhkan keranjang pos untuk mendistribusikan ampyang kacang produksinya. Dimana selama ini Ia sangat kerepotan saat membawa banyak ampyang kacannya.

Minggu, (21/01/2018) keinginan beliau terwujud. Fasilitator Desa Berdaya melalui program Senyum Mandiri Rumah Zakat memberikan bantuan berupa keranjang pos. Ke depan, Fasilitator juga akan ikut memperbaiki tampilan pengemasan produk Pak Jaufan sehingga lebih menarik.

“Terima kasih kepada Rumah Zakat. Bantuan ini sangat kami butuhkan,” tutur Mohamad Jufan.

“Semoga dengan adanya bantuan ini dapat memperlancar usaha ampyang Mohamad Jufan, semakin berkembang pula usahanya sehingga bisa mendatangkan manfaat untuk warga dan lingkungan sekitarnya,” Tutup Edy.

Newsroom/Kuna
Yogyakarta[:en]YOGYAKARTA. Muhammad Jufan (51 years old), is a village administrator and Ngadisuryan Mosque staff. Living in a small house in RT 09 / RW 02 Patehan that he occupied with three families (eight family members) in it. Batik became the first business, but around the year 2000 it was heavy business lived. The result is far from expectations and not worth the effort. Until then he filled his time with odd jobs and helped the production of Ampyang Kacang.

Then, in 2006 together with his wife focused his efforts to produce Ampyang, both from production, packaging, until the sale. Over time, unyielding, constant worship and prayers accompany his efforts that never escape from ups and downs. From high sales returns, the price of peanuts continues to soar, even the only baskets borrowed do not come back so he has to bother in distributing Ampyang with a makeshift bag.

At that time Jufan said to the Empowered Village Facilitator of Patehan, Edy Dwi Daryapto, that he delivered his life and business trip. He also said that it currently requires a postal basket to distribute its Ampyang Kacang. Where during this time he was very inconvenient when bringing many Ampyang Kacang.

Sunday, (21/01/2018) the wishes he realized. The Empowered Village Facilitator through the Mandiri Rumah Zakat program provides assistance in the form of a post basket. Going forward, the Facilitator will also help improve the packaging of Pak Jaufan’s products to make it more interesting.

“Thanks to Rumah Zakat, this help is very much needed,” said Mohamad Jufan.

“Hopefully, with this help to expedite the business of Mohammad Jufan, the business will grow so it can bring benefits to the residents and the surrounding environment,” Edy said.

Newsroom / Kuna
Yogyakarta[:]