KENALI KESEHATAN BAYI DARI WARNA TINJANYA

oleh | Apr 12, 2016 | Inspirasi

Kenali-Kesehatan-Bayi-Melalui-Warna-Tinjanya1Sebagai orang tua yang baik, tentunya kesehatan buah hati menjadi hal yang utama. Khusus untuk orang tua yang memiliki bayi, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah bayinya dalam kondisi sehat atau tidak. Salah satunya adalah dengan mengenal normal atau tidaknya ketika bayi mengeluarkan kotoran/tinja.

Dengan mengetahui kondisi tinja atau kotoran bayi, frekuensi bayi BAB, orang tua bisa mengetahui apakah bayinya dalam kondisi sehat atau tidak khususnya dalam hal masalah pencernaannya. Selain itu, orangtua juga bisa mengetahui apakah makanan yang di konsumsi bayi memberikan dampak yang baik atau tidak terhadap pencernaan bayi.

Dari beberapa sumber, diinformasikan bahwa berdasarkan warnanya, secara umum tinja pada bayi dapat di dibedakan menjadi kuning, coklat, hijau, merah dan putih/keabu-abuan. Jadi, untuk mengetahui normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi, dapat dideteksi dari warna-warna tinja tersebut.

Berikut beberapa macam warna pada tinja bayi:

1. Kuning

Warna Kuning dapat diindikasikan sebagai tinja normal untuk bayi, apabila bayi mendapat ASI yang penuh, tanpa campuran susu formula, warna kuning dari tinja yang dihasilkan lebih cerah dan cemerlang (didominasi warna kuning). Yang berarti si bayi mendapat ASI penuh dari foremilk (ASI depan) dan hindmilk (ASI belakang).

Warna kuning timbul dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu. Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu di dalam kandung empedu sampai saatnya dikeluarkan. Bila di dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi (mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairannya keluar. Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.

Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula, warna tinja akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan.

2. Hijau

Warna Hijau pada tinja bayi masih dikategorikan normal, tapi warna ini tidak boleh terus-menerus muncul karena hal tersebut berarti cara ibu memberikan ASI kurang tepat/belum benar (yang terhisap oleh bayi hanya foremilk saja), kasus tersebut terjadi kalau produksi ASI melimpah. Dimana si bayi selalu mengisap ASI depan terlebih dahulu yang mempunyai kandungan gula & laktosa tapi rendah lemak yang membuat bayi cepat lapar kembali & ASI belakang yang mengandung banyak lemak akan terhisap setelah foremilk habis, padahal hindmilk (ASI belakang) inilah yang membuat tinja menjadi kuning. Namun jika terjadi pada balita atau orang dewasa, tinja berwarna hijau ini bisa juga dikarenakan banyak mengkonsumsi sayuran yang berwarna hijau seperti bayam.

3. Merah

Warna Merah pada tinja bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertainya, darah tersebut bisa berasal dari tubuh bayi atau dari ibunya yang terisap pada saat proses persalinan, jika darah tersebut berasal dari ibunya, maka tinjanya akan ditemukan bercak hitam & berlangsung 1 -2 hari. Apabila darah tersebut bukan berasal dari 2 hal tersebut kemungkinan lainnya bisa karena alergi susu formula atau penyumbatan pada usus & hal tersebut perlu penanganan cepat dan segera berkonsultasi pada dokter. Namun jika warna merahnya menyeluruh dan bukan berbentuk seperti garis-garis kemungkinan besar diakibatkan makanan (biasanya mengandung gelatin).

4. Putih / Keabu-abuan

Warna dari tinja berasal dari zat yang dinamakan biliverdin. Biliverdin merupakan hasil metabolisme dari bilirubin di hati. Bilirubin adalah hasil dari pemecahan hemoglobin darah. Apabila tinja berwarna putih maka kemungkinan tidak didapatkan adanya zat biliverdin yang berarti terdapat gangguan dari metabolisme bilirubin.

Umumnya bayi dengan gangguan metabolisme bilirubin akan menunjukkan gejala ikterik atau kuning di seluruh tubuh atau terutama di mata, mual, muntah, dan BAB abu-abu. Tinja sendiri merupakan hasil sisa metabolisme dari produk yang kita makan. Pada bayi, karena saluran pencernaannya yang belum sempurna, maka terkadang tinja masih berbentuk makanan yang ia makan.

Tinja berwarna abu-abu bisa juga karena pencernaannya yang belum sempurna, susu formula tersebut tidak dapat dimetabolisme dengan baik dan menimbulkan tinja yang berwarna abu-abu. Pada usia 0-6 bulan memang dianjurkan ASI karena ASI memiliki komposisi yang tepat untuk pertumbuhan dan pencernaan bayi. Namun gangguan hati pun memang belum dapat disingkirkan secara sempurna karena masih dibutuhkan pemeriksaan fisik secara langsung dan pemeriksaan laboratorium. Apabila tinja abu-abu ini terus berlanjut, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak guna evaluasi lebih dalam.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa jenis makanan yang masuk dan cara pemberiannya kepada bayi dapat mempengaruhi warna tinjanya. Beberapa warna tinja pun menunjukkan adanya gangguan pencernaan, apabila ibu sudah mengetahui kondisi bayi, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi ke dokter, agar si kecil bisa mendapatkan penanganan lebih awal.

Sumber: ummi-online.com/Dwi Rukma Santy