CIMAHI. Rumah Zakat cabang Cimahi mempunyai salah satu binaannya yang sudah bisa dikatakan mandiri yaitu Sutrisno. Ia adalah seorang produsen keripik basreng binaan Rumah Zakat cabang Cimahi sejak tahun 2010. Saat itu, ia memperoleh modal usaha dengan akad qordhul hasan dari Rumah Zakat sebesar Rp 1 juta rupiah. Dengan dukungan dari sang istri yang setia menemani usahanya ini, Sutrisno pun bertambah semangat untuk berjuang menghidupi satu istri dan ketiga anaknya.
Berkat kegigihannya dan kerja kerasnya selama ini maka pihak Kemendiknas pada Minggu(16/10) melakukan syuting untuk pembuatan film pemberdayaan potensi lokal produksi keripik basreng binaan Rumah Zakat yang bertempat di Kampung Mekarsari Padasuka Cimahi tengah.
Pemilihan Keripik Basreng menjadi komoditi produk yang dibuatkan film nya oleh Kemendiknas hasil dari beberapa bulan yang lalu saat pihak Kemendiknas mengundang Rahmadian selaku pendamping usaha keripik basreng dari Rumah Zakat untuk mengikuti workshop penulisan naskah di Lembang. Dalam workshop tersebut, naskah yang dibuat oleh Rahmadian diterima oleh sutradara Bambang Irawadi sebagai salah satu naskah terbaik yang lolos seleksi untuk dibuatkan filmnya.
Lokasi syuting bertempat di dua lokasi yaitu rumah Sutrisno selaku produsen basreng dan kantor Rumah Zakat cabang Cimahi selaku lembaga yang selama ini membina Sutrisno dalam usaha nya.
Film pemberdayaan yang berdurasi 24,31 menit ini mengambil konsep global yaitu pembuatan keripik basreng sebagai komoditi usaha keripik yang menjanjikan. Juga pola pemberdayaan Rumah Zakat selama ini sehingga berhasil mencetak pengusaha UKM hingga menjadi mandiri. Syuting film pemberdayaan ini di mulai pukul 08.00 WIB – 20.00 WIB dengan 8 adegan film sesuai naskah yang dibuat dan rencananya film ini akan ditayangkan secara nasional di salah satu stasiun televisi swasta dan dijadikan CD untuk disebar luaskan ke seluruh instansi pendidikan di Indonesia. ***
Newsroom/Akhmad Nur Rahmadian
Cimahi