[:ID]LUMAJANG. Usaha camilan berbahan dasar daun kelor yang diinisiasi oleh beberapa pemudi usia pelajar dan mahasiswi yang dibina oleh Fasilitator Rumah Zakat di Desa Berdaya Ditotrunan, Lumajang Jawa Timur mendapat respon positif di pasar Lumajang.
Usaha yang diberi nama Mr Kelor ini dirintis sejak bulan Januari, sedikit demi sedikit terus mengalami peningkatan omset. Meski hanya dijual secara online, tetapi hingga saat ini reseller untuk wilayah Lumajang saja sudah ada 7 orang tersebar di beberapa wilayah dan sekolah.
Dari usaha ini semua tim Mr Kelor sepakat bahwa 10% dari keuntungan tiap bulannya akan disisihkan untuk membantu beasiswa anak-anak tidak mampu di sekitar Desa Berdaya
Ditotrunan.
Karenanya, upaya untuk memperluas pasar dan jaringan juga terus dilakukan, di antaranya mulai bulan Maret ini akan mencoba untuk berjualan secara offline di pusat keramaian kota Lumajang yang hadir setiap pekan, Car Free Night (CFN) di Sabtu malam, dan Car Free Day di Minggu pagi.
Untuk itu Bantuan sarana usaha berupa pengadaan alat-alat produksi karena semakin meningkatnya permintaan pasar juga diberikan, selain tentu saja booth usaha yang juga akan menunjang upaya memperluas pasar offline di Lumajang. Kamis Sore (27/03) tim Mr. Kelor menerima bantuan sarana usaha dari Rumah Zakat ini dengan penuh suka cita.
“Mudah-mudahan omset semakin meningkat, dan mudah-mudahan juga menambah keuntungan di akhirat” ujar Novi Istina, Fasilitator Desa Berdaya.
Newsroom
Eriek Mustaqim/ Lailatul Istikhomah[:en]LUMAJANG. The business of Moringa leaf-based snacks initiated by a number of female students who are fostered by Rumah Zakat Facilitators in the Empowered Village of Lumajang, East Java received a positive response in the Lumajang market.
The business which was named Mr Kelor was pioneered since January, gradually increasing its turnover. Although only sold online, currently there are 7 resellers for the Lumajang area spread across several regions and schools.
From this business, all Mr. Kelor’s team agreed that 10% of the profits each month would be set aside for scholarships for disadvantaged children around the Empowered Village.
Therefore, efforts to expand the market and the network are also continuing, including starting this March to try to sell offline in the center of the city of Lumajang that is present every week, Car Free Night (CFN) on Saturday night, and Car Free Day on Sunday morning.
For this reason, business facilities are in the form of procurement of production equipment because the increasing market demand, besides that business booth which will also support the business is also given. Thursday afternoon (3/27) Mr. Kelor received assistance from business facilities from Rumah Zakat with great joy.
“Hopefully the turnover will increase, and hopefully it will also increase profits in the hereafter,” said Novi Istina, Empowered Village Facilitator.
Newsroom
Eriek Mustaqim / Lailatul Istikhomah[:]