[:ID]SOLO, (06/09). 260 ribu ton sampah yang masuk setiap harinya ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Putri Cempo yang berlokasi di Kelurahan Mojosongo Kota Solo menjadi masalah utama kesehatan dan lingkungan. Demikian tutur Public Health Cita Sehat Solo, Anto.
Sebagai langkah penanggulangan masalah tersebut, Rumah Zakat bersama Cita Sehat sebagai mitra dalam bidang kesehatan bekerja sama dengan Kelurahan Mojosongo berkomitmen membentuk Gerakan Sedekah Sampah ataupun Bank Sampah di masing-masing RW.
Anto juga menyampaikan, Gerakan Sedekah sampah ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu menyelamatkan masa depan kesehatan warga di Mojosongo. Adapun kegiatan daur ulang sampah ini adalah sarana pendukung untuk meningkatkan motivasi agar dapat mengelola sampah secara bijak. Apalagi bisa menghasilkan secara ekonomis.
“Alhamdulillah saat ini ada 7 RW yang tergabung dalam gerakan ini. Kami klasifikasikan sesuai kondisi masing-masing agar memudahkan intervensi,” tambahnya.
Ditemui terpisah, Riyani dari Puskesmas Sibela Kelurahan Mojosongo menyampaikan bahwa sampah memang menjadi sumber penyakit yang harus segera diputus. Karena itu, Ia sangat mendukung program ini.
“Rumah Zakat dan Cita Sehat fokus dalam upaya promotif dan preventif kesehatan salah satunya melalui program Sedekah Sampah ini. Kolaborasi terus kami lakukan, diantaranya dengan Komunitas Kresek, stake holder, pemerintah dan swasta,” pungkas Anto.
Newsroom / Nurul Rahayu
Solo [:en]SOLO. 260 thousand tons of garbage coming in daily to Putri Cempo Final Disposal (TPA) located in Mojosongo District, Solo is a major health and environmental problem. Thus said by Public Health Cita Sehat Solo, Anto.
As an effort to overcome the problem, Rumah Zakat together with Cita Sehat as partners in the health sector work together with Mojosongo Urban Village is committed to forming Trash Charity Movement or Trash Bank in neighborhood.
Anto also conveyed, this Trash Charity Movement has a long-term goal length to save health of citizens in Mojosongo. The recycling activity of this waste is a supporting tool for increase motivation in order to manage waste wisely. Moreover it also can produce economically.
“Alhamdulillah 7 neighborhoods join in this movement. We classify according to each condition in order to facilitate the intervention” he added.
Met separately, Riyani from Puskesmas Sibela Village Mojosongo said that garbage is a source of disease that must be solved immediately. Therefore, she strongly supports this program.
“Rumah Zakat and Cita Sehat focus on promotive and preventive efforts health one of them through this Garbage Sedekah program. We continue forming collaboration, including with the Kresek Community, stake holders, government and private sector, “said Anto.
Newsroom / Nurul Rahayu
Solo [:]