[:ID]CIKEUSAL. (26/08) Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Bina Bahagia Cikeusal binaan Rumah Zakat menggelar pelatihan pembuatan keripik pisang, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Ketua KWT Bina Bahagia Kp. Cirogol Desa Cikeusal Euis Sumyati mengatakan Pelatihan pembuatan keripik pisang ini merupakan salah satu bagian dari mengembangkan usaha pengolahan pisang menjadi keripik pisang, sehingga hasilnya bisa untuk meningkatkan ekonomi para anggota yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Bisa Bahagia Di Desa Cikeusal.
“Sampai saat ini KWT Bina Bahagia sudah aktif mengelola pekarangan rumah menjadi lebih produktif dan bermanfaat dengan penanaman sayuran seperti terong, tomat, cabai, dan lain-lain. Kedepan dengan adanya pelatihan pembuatan keripik pisang ini, mudah-mudahan usaha ini bisa dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga hasilnya bisa dirasakan manfaatnya oleh semua anggota kelompok,” katanya.
Siti Masitoh atau yang akrab dipanggil Mak Itoh salah seorang pengusaha keripik pisang asal Baduy ini mengaku sangat senang dan sangat mendukung program Rumah Zakat dalam memberdayakan emak-emak dari dalam KWT Bina Bahagia dan bisa bersinergi untuk memberdayakan emak-emak di kampung ini, semoga kedepan kita bisa terus bekerjasama untuk memberdayakan KWT Bina Bahagia,” ungkapnya.
Mak Itoh menambahkan usaha kripik pisang ini sejatinya mempunyai prospek yang cukup menjanjikan jika dikelola secara profesional disamping bahan bakunya mudah didapatkan pemasarannya juga terbilang mudah karena Ia melihat di Cikeusal ada pasar lokal, sehingga sangat layak untuk dikembangkan menjadi salah satu produk unggulan yang belum banyak orang dalam mengembangkannya.
Sementara itu Ajib hamzah selaku fasilitator Rumah Zakat Desa Cikeual mengatakan bahwa pelatihan pembuatan keripik pisang yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Bina Bahagia merupakan salah satu terobosan untuk memberdayakan emak-emak dilingkungan tempat tinggalnya. Selain itu kelompok ini juga bertujuan bisa memanfaatkan buah pisang yang selama ini masih dijual murah dan belum mampu diolah menjadi makanan yang lebih produktif sehingga harganya lebih kompetitif.
“Oleh karena itu kami melakukan pelatihan pembuatan keripik pisang ini” katanya.
Hamzah menambahkan, prospek usaha pembuatan keripik pisang ini masih sangat besar, karena belum banyak yang memanfaatkannya. ini Merupakan langkah awal untuk memberdayakan emak-emak agar kegiatannya lebih bermanfaat dan hasilnya juga bisa dinikmati bersama.
“Jika ditekuni dengan sungguh-sungguh maka hasilnya cukup lumayan sehingga keuntungannya bisa dikelola bersama untuk kemajuan bersama,” ujarnya
Newsroom
Humaedi / Lailatul Istikhomah[:]