[:ID]SURABAYA. Satu konsep berani yang perlu dtiru selain menabung yakni berbagi. Meski usahanya belum besar, Anik dan suaminya memutuskan untuk ikut program Shopping Charity yang dikelola Rumah Zakat. Yakni setiap transaksi penjualan Hijab Keinarra disisihkan Rp 1.000,- untuk donasi.
“Saya sadar betul, diantara keberhasilannya salah satunya bantuan peralatan jahit dan modal dari Rumah Zakat selain pastinya kehendak Allah. Karenanya sejak November 2017 Hijab Keinarra ikut program shopping charity. Kalau dulu jadi penerima modal, sudah saatnya menjadi muzakki yakni menjadi penyumbang biar makin banyak UKM dan usaha kecil lain yang terbantu,” jelas Anik.
Dan Alhamdulillah jelas Anik meski diawal ikut program shopping charity jumlahnya sedikit, justru menjadi tantangan bagi Anik dan suaminya untuk bisa memacu transaksi sehingga bisa menyerahkan donasi dalam jumlah besar.
“Semangat inilah yang menjadi pelecut dan pemacu semangat untuk menggenjot kinerja Hijab Keinarra dan jualan nasi online. Malu juga kalau nyerahkan donasi tetapi jumlahnya kecil. Puncaknya pada bulan Ramadan lalu, omset Hijab Keinarra melambung tinggi dan pastinya berpengaruh juga pada donasi yang diberikan kepada Rumah Zakat,” jelas Anik.
Soal target omset Hijab Keinarra, Anik dan suaminya mematok omset bisa menjual 2.000 piece per bulan dan keuntungan Rp 10 juta per bulan. Selain hijab, Hijab Keinarra juga memproduksi aneka baju muslim. Dan Alhamdulillah, ada pembeli dari Pekalongan yang rutin order dalam jumlah besar.
“Untuk berbagi dan menjadi donatur tidak perlu menunggu usaha besar justru sebaliknya. Ketika usaha masih kecil menjadi pemacu untuk menjadikan usaha menjadi lebih besar dan tentunya donasinya juga besar,” tegas Anik.
sumber : duta.co[:en]SURABAYA. One bold concept that needs to be imitated in addition to saving is sharing. Although her business is not big, Anik and her husband decided to join the Shopping Charity program managed by Rumah Zakat. That is, every transaction for sale of Keinarra Hijab is set aside for Rp. 1,000, for donations.
“I am well aware, among the successes of one of them is the help of sewing equipment and capital from Rumah Zakat in addition to the will of God. Therefore, since November 2017 the Keinarra Hijab joined the shopping charity program. If we used to be a recipient of capital, it is time to become a muzakki namely to be a contributor so that more and more SMEs and other small businesses are helped, “explained Anik.
And Alhamdulillah, clearly Anik, although in the beginning she joined the charity shopping program in small numbers, it was a challenge for Anik and her husband to be able to spur transactions so that they could hand over large amounts of donations.
“It is this spirit that becomes a whip and encouragement to boost the performance of the Keinarra Hijab and sell rice online. It’s too shameful to give donations but the amount is small. At the peak of last Ramadan, Keinarra’s Hijab turnover soared and certainly also affected the donations given to Rumah Zakat, “Anik explained.
About Keinarra’s Hijab turnover target, Anik and her husband set a turnover of 2,000 pieces per month and a profit of Rp. 10 million per month. Besides hijab, Keinarra Hijab also produces various Muslim clothes. And Alhamdulillah, there are buyers from Pekalongan who routinely order large quantities.
“To share and become a donator, there is no need to wait for big business to the contrary. When the business is still small, it is a driver to make the business bigger and of course the donation is also big, “Anik stressed.
source: duta.co[:]