BANDUNG. Sudah dua tahun usaha konveksi milik Wakhidi berjalan, namun kondisinya masih tetap sama. Penghasilan tambahan yang diharapkan lahir dari usaha tersebut belum juga memenuhi kebutuhan keluarga. Tampaknya kendala modal dan sarana yang seadanya menjadi penghambat utama kemajuan usahanya tersebut. Selain itu Wakhidi juga masih bekerja di perusahaan konveksi sehingga tidak bisa fokus mengerjakan semuanya.
Awalnya Wakhidi dan istri hanya memasarkan hasil produksinya ke tetangga, teman, juga saudara-saudara. Selain itu mereka juga berusaha menjualnya di pasar rakyat. Pada pertengahan tahun 2013, Wakhidi bertemu dengan Micro Business Officer (MBO) RZ cabang Cimahi, Kusnadi. Ia ditawari menjadi binaan RZ agar mendapat pendampingan langsung untuk usahanya tersebut. Ia juga mendapat tambahan modal dan sarana berupa mesin jahit baru dari RZ. Wakhidi menyambut gembira tawaran tersebut dan akhirnya memberanikan diri keluar dari tempat kerjanya untuk fokus mengurus usahanya sendiri.
“Usaha konveksi Pak Wakhidi ini awalnya hanya mendapat omset Rp500.000 per bulan dan setelah mendapat pendampingan ia semakin berkembang dengan omset mencapai Rp9.000.000 per bulan,” ujar Kusnadi.
Dengan segala kegigihannya, Wakhidi kini memiliki enam unit mesin jahit dan dapat mengontrak rumah produksi sendiri di Blok Singosari ujung RT 01 RW 21 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan. Ia juga dapat memberdayakan empat orang tetangga untuk membantunya dalam produksi.
“Terima kasih untuk RZ yang telah memberikan pendampingan kepada saya, sehingga saya dapat menambah jumlah produksi dan menaikkan omset. Kedepannya saya ingin bisa menabung untuk membeli rumah produksi dan juga rumah untuk tempat tinggal sendiri,” ungkap ayah dari 4 orang anak ini dengan rona bahagia. ***
Newsroom/titintitan
Bandung
