[:ID]Saat ini dan seterusnya, rakyat dan bangsa Indonesia akan selalu dikenang sebagai negara besar. Besar bukan hanya karena luas wilayah dan jumlah rakyatnya tapi akan kepeduliannya.
Menolong bangsa lain tidak harus menunggu bangsa ini kaya dan besar. Justru bangsa ini akan besar saat menolong bangsa bangsa lain yang membutuhkan. Jika bangsa ini berbuat baik kepada bangsa lain, sungguh kebaikan itu akan kembali kepada bangsa ini.
Diperkirakan hingga saat ini Bangladesh menjadi tuan rumah bagi 800.000 pengungsi Rohingya, dimana 519.000 orang bergelombang masuk sejak 25 Agustus 2017 lalu.
Para pengungsi Rohingya yang datang ke Bangladesh, sebagian besarnya adalah anak-anak dan perempuan. Kondisi mereka rata-rata dalam keadaan trauma, kekurangan nutrisi, bahkan cedera karena tembakan peluru, luka bakar, hingga ranjau darat.
Sejak Bulan September 2017 Rumah Zakat mengirimkan bantuan kemanusiaan secara bergelombang ke kamp-kamp pengungsian di Bangladesh, diantaranya; Teknaf, Balukhali, Kutupalong, Ghundum, dan Jamtoli.
“Fokus bantuan yang utama adalah Food Aid (pangan), hingga awal Oktober ini Rumah Zakat telah mendistribusikan 6.400 paket bantuan pangan. Satu paket bantuan pangan setara dengan kebutuhan untuk satu Kepala Keluarga pengungsi yang tinggal berdesakan di bivak-bivak di kamp pengungsian.
Berdasarkan data Tim Kemanusiaan Rumah Zakat di lapangan, tercatat 32.000 orang pengungsi yang sudah terbantu melalui bantuan pangan,” ungkap Nur Efendi, CEO Rumah Zakat. “Alhamdulillah atas dukungan dan kepercayaan masyarakat Indonesia, bantuan untuk pengungsi Rohingya bisa terus digulirkan. Layanan kesehatan kolaborasi Rumah Zakat dengan Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) pun sudah bisa melayani hampir 2.800 pengungsi di awal Oktober ini,” tambah Nur Efendi.
Bersama Mitra Kolaborasi, Rumah Zakat komitmen menghadirkan 100.000 paket pangan, 10.000 paket pakaian , 100 titik lokasi water dan Sanitasi dan 1.000 shelter hunian.
Terimakasih Mitra Rumah Zakat yang telah bersinergi bersama kami.
Newsroom/Kuna[:]