[:ID]KARANG TARUNA DESA WONOGIRI ANTUSIAS IKUTI SEMINAR WIRAUSAHA[:en]YOUTH FORUM OF WONOGIRI VILLAGE ANTUSIASTIC FOLLOWING ENTREPRENEUR SEMINAR[:]

oleh | Jul 13, 2017 | News

[:ID]WONOGIRI. “Bolehlah tinggal di desa, namun penghasilan tak kalah dengan mereka yang tinggal di kota.” Demikian cuplikan motivasi yang disampaikan oleh Mukhlisin, S.Pd di depan puluhan anak muda anggota Karang Taruna Manunggal dusun Karangasem, Ngancar Giriwoyo Wonogiri.

Jumat, (16/06) relawan Rumah Zakat Nofrida AP, SS kembali memfasilitasi upaya pemberdayaan masyarakat, kali ini di bidang ekonomi yang termasuk kedalam program Senyum Mandiri. Kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah Ketua Takmir Masjid Nurul Huda Ngancar, H. Sarmidi.

Narasumber seminar kewirausahaan kali ini adalah aktivis PPMI (Persatuan Pengusaha Muslim Indonesia) yaitu Mukhlisin, S.Pd. “Enterpreneur atau bisnis berbeda dengan sekedar berdagang ataupun berjualan. Wirausaha memiliki nilai, yakni menambah nilai suatu barang,” tutur Mukhlisin.

Lebih lanjut, ia memberikan beberapa contoh. Salah satunya adalah pensil. Saat dijual dalam bentuk aslinya, harganya tak seberapa. Namun setelah dimodifikasi dengan menambahkan beberapa aplikasi di atasnya, nilai jualnyapun berubah drastis, yakni lebih mahal.

Selain itu, pemilik toko herbal tersebut mengupas tentang inti berwirausaha, yaitu adanya kreatifitas dan komitmen. Kreatifitas melahirkan banyak ide untuk berkarya, sedangkan komitmen melahirkan daya juang dan mental baja yang harus dimiliki para pengusaha. Mengingat tantangan dalam berwirausaha sangatlah banyak.

Saat menjelaskan, aktifis PPMI (Persatuan Pengusaha Muslim Indonesia) tersebut menceritakan perjalanan wirausahanya sejak kecil yang penuh liku tetapi memberikan inspirasi bagi para audiens. Transfer ilmu yang dipadukan dengan pengalaman membuat suasana lebih hidup.

Setelah materi selesai, Nofrida AP, SS, relawan Rumah Zakat desa Ngancar menantang audiens untuk melakukan praktek kewirausahaan yang akan dilaksanakan dalam waku dekat. Para audiens pun dengan semangatnya langsung menyatakan setuju untuk melakukan praktek wirausaha. Kegiatan dilanjutkan setelah melaksanakan sholat maghrib.

Newsroom/Dian Ekawati

Wonogiri

 

 [:en]WONOGIRI. “It is okay to live in the village, but the income is not inferior to those who live in the city.” That is the motivation given by Mukhlisin, S.Pd in ​​front of dozens of young people of Karang Taruna (Youth Forum) Manunggal Karangasem, Ngancar Giriwoyo Wonogiri.

 

Friday, (06/16) volunteers Rumah Zakat Nofrida AP, SS again facilitate community empowerment efforts, this time in the economic field included into Senyum Mandiri program. The event was held at the house of the Chairman of Takmir Masjid Nurul Huda Ngancar, H. Sarmidi.

 

This entrepreneurship seminar enthusiast is the activist of PPMI (Association of Muslim Entrepeneur Indonesia) Mukhlisin, S.Pd. “Entrepreneurs or businesses are different from simply trading or selling. Entrepreneurship has value, that is adding value of a good,” Mukhlisin said.

 

Furthermore, he gave some examples. One of them is a pencil. When sold in its original form, the price is not much. But after modified by adding some applications on it, the selling price changed drastically, which is more expensive.

 

In addition, the owner of the herbal shop explained the core of entrepreneurship, namely the existence of creativity and commitment. Creativity gave birth to many ideas to work, while commitment gave birth to the fighting and mental strength that must be owned by entrepreneurs. Given the challenges in entrepreneurship is very much.

 

When explaining, PPMI activist (Association of Muslim Entrepeneur Indonesia) told the participants his journey of entrepreneur since childhood full of twists but gives inspiration to the audience. The transfer of knowledge combined with the experience makes the atmosphere lively.

After the material is finished, Nofrida AP, SS, volunteers Rumah Zakat Ngancar village challenged the audience to do entrepreneurship practice which will be implemented in near time. The audience also enthusiastically declared their willingness to practice entrepreneurship. The activity continued after performing maghrib prayer.

Newsroom / Dian Ekawati

Wonogiri[:]