Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Di
bulan ini umat Islam di seluruh dunia akan menunaikan puasa yang wajib
dilakukan selama sebulan penuh. Ramadan pun terkenal sebagai bulan penuh berkah
dan berlimpah pahala. Siapapun yang memaksimalkan kehadiran bulan Ramadan, maka
ia akan menuai keberuntungan. Sementara itu, apabila menyia-nyiakan bulan ini, maka
akan menulai banyak kerugian.
Allah Azza wa Jalla
berfirman:
“(Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al Baqarah: 185).
Baca Juga: Lakukan Hal-Hal Ini Agar Kuat Berpuasa di Bulan Ramadan
Lalu, kapankah puasa
Ramadan tahun 2024 akan dimulai?
Seperti yang didasarkan dari kalender Hijriah tahun 2024
yang disusun oleh Direktorat Urusan Agama islam dan pembinaan Syariah
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), puasa Ramadan tahun 2024 akan berlangsung dari
hari Selasa, 12 Maret 2024 hingga hari Selasa, 9 April 2024.
Kalender Hijriah Kemenag RI 2024 sendiri merupakan kalender
yang digunakan untuk merilis hari-hari penting yang terjadi di tahun 2024.
Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan
2024 pada hari Senin, 11 Maret 2024. Artinya, puasa yang ditetapkan oleh
Muhammadiyah lebih cepat satu hari dibanding awal puasa yang ditetapkan oleh
Kemenag RI atau pemerintah.
Terjadinya perbedaan penetapan awal dan akhir puasa Ramadan
2024 itu dikarenakan perbedaan metode penetapan hilal Ramadan. Kemenag RI
menggunakan metode Imnakur Rukyah 2 derajat, sementara Muhammadiyah menggunakan
metode hisab wujudul hilal.
Kemudian untuk jumlah hari berpuasa 29 hari atau 30 hari,
tergantung pada kondisi bulan sabit/bulan baru yang menandai awal bulan
terlihat atau tidaknya (hilal). Bilamana hilal tidak tampak pada malam ke-29,
maka Ramadan akan berlangsung hingga 30 hari. Namun apabila hilal sudah
terlihat, puasa berlangsung selama 29 hari saja.
Meski terjadi perbedaan awal puasa antara pihak pemerintah
dan Muhammadiyah, sikap kita adalah bertoleransi dan tetap menjalankan ibadah
puasa sesuai dengan keyakinan tanggal awal puasa yang kita ambil. Berdosa
apabila kita sengaja meninggalkan kewajiban berpuasa di bulan Ramadan tanpa ada alasan yang syar’i. Dan kita
dianjurkan untuk memaksimalkan bulan Ramadan dengan amal-amal baik agar kita
tidak merugi.
Baca Juga: Bagaimana Menyambut Ramadan di Rumah?
Itulah penjelasan seputara kapan puasa Ramadan tahun 2024.
Semoga bisa menambah wawasan dan menjawab rasa penasaran Sahabat, ya!
Rumah Zakat mengajak Sahabat berdonasi untuk Palestina. Kita
tahu bajwa genosida yang terjadi di Palestina telah berlangsung sangat lama,
bahkan hingga puluhan tahun yang lalu. Banyak korban dari rakyat sipil
Palestina yang berjatuhan, khususnya dari kalangan anak-anak dan wanita.
Donasi yang kita salurkan untuk Palestina mudah-mudahan bisa
membantu meringankan kesulitan yang dialami saudara-saudara kita di Palestina.
Sahabat bisa berdonasi melalui Rumah Zakat dengan mengikuti tautan ini.