Zaman memang semakin modern. Kalau dulu menggosok gigi menggunakan siwak atau serbuk batu bata, sekarang banyak orang yang beralih pada pasta gigi. Ya, pasta gigi memang dinilai lebih praktis, lebih menarik, dan tnentunya mudah didapat. Tak hanya di super market, di warung-warung kecil pun kini kita bisa menemukan pasta gigi. Hanya saja, pasta gigi masa kini terdapat kandungan berbahaya yang tak banyak orang yang mengetahui. Kandungan berbahaya iu adalah flouride.
Pada dasarnya, pasta gigi mengandung berbagai jenis fluoride. Fluoride yang banyak digunakan adalah jenis sodium monofluoro fosfat (MFP) dan sodium fluoride (NaF). Menurut Iman Firmansyah, Tim Peneliti Lembaga Konsumen Jakarta Public Interest Research and Advocacy Center (LKJ PIRAC), di Indonesia, kandungan fluoride pada pasta gigi anak ternyata cukup besar, yaitu antara 800-1500 ppm. Padahal di beberapa negara, batas maksimal kandungan fluoride mulai dikurangi. Contohnya, di negara Eropa, Australia, dan New Zealand kandungan fluoride berkisar 250-500 ppm.
Hasil penelitian Departemen Kesehatan Belgia menyimpulkan bahwa penggunaan fluoride secara berlebihan dapat menyebabkan osteoporosis dan kerusakan sistem syaraf. Ini mendorong pemerintah Belgia melarang beredarnya segala jenis tablet dan permen yang mengandung fluoride. Pemerintah Belgia juga sedang mempresentasikan hasil penelitiannya di depan anggota Uni Eropa untuk memperoleh kesepakatan bersama pelarangan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Fluoride yang ada dalam pasta gigi biasanya berupa sodium monofluoro fosfat ataupun sodium fluoride. Hampir sebagian pasta gigi yang dijual di Indonesia mengandung Fluoride. Selama 50 tahun ini Fluoride menjadi bahan efektif melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang. Namun ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan Fluoride dalam jangka waktu lama ternyata memiliki sejumlah bahaya bagi tubuh manusia.
Pada tahun 1990 Dr. John Colquhoun melakukan penelitian pada 60.000 anak sekolah dan menemukan bahwa sejumlah anak pada wilayah yang diberi fluoride menderita keropos gigi (Fluorosis). Selain itu Ilmuwan FDA (Administrasi Obat dan Makanan) juga menyatakan adanya hubungan antara tingkat kesuburan perempuan usia 10 – 49 tahun dengan meningkatnya pengguanaan fluoride. Penelitian lain juga membuktikan bahwa 1 ppm fluoride dalam air dapat memproduksi zat yang dapat merusak otak . Zat ini dapat mengakibatkan penyakit Alzheimers.
Sebenarnya fluoride yang terkandung dalam pasta gigi dapat berkhasiat selama kadarnya tidak berlebihan. WHO menetapkan komponen fluoride minimal sehingga dapat berkhasiat adalah 800 ppm. Sedangkan BPOM menetapkan standar kandungan fluoride dalam pasta gigi sebesar 800 sampai 1500 ppm, namun untuk pasta gigi anak rentangnya yaitu 250 sampai 500 ppm. Meskipun pasta gigi yang kita gunakan sudah memenuhi kriteria aman tapi perlu diketahui bahwa fluoride yang ada dalam pasta gigi bisa tertelan ke dalam lambung.
Hal ini dapat terjadi ketika kita menggosok gigi ada sebagian pasta gigi yang berada di air ludah lalu tertelan masuk ke dalam lambung. Sebuah penelitian dari Prof. Dirk Vanden Berghe menyatakan bahwa sekitar 30-40 persen pasta gigi ditelan oleh anak – anak ketika menyikat gigi maupun melalui air ludah. Hal ini dapat mengakibatkan fluoride yang terkandung dalam pasta gigi tersebut terakumulasi dan mengakibatkan overdosis fluoride. Sangat mungkin terutama bagi anak-anak menelan sebagian pasta gigi yang digunakan saat menggosok gigi. Hal ini karena pasta gigi anak – anak diberi tambahan rasa dan aroma yang enak misalnya rasa buah-buahan.
BPOM juga memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%. Oleh karena itu sebelum membeli pasta gigi sebaiknya kita melihat komposisi bahan-bahannya apakah kadarnya aman untuk digunakan. Namun sekarang faktanya hampir semua pasta gigi mengandung fluoride sehingga cukup sulit menemukan pasta gigi tanpa fluoride. Kalaupun menggunakan pasta gigi berfluoride sebaiknya memilih pasta gigi yang kandungan fluoridenya di bawa 50 persen sesuai aturan yang dibuat oleh BPOM.
Kesehatan tubuh kita sangatlah penting. Jangan sampai kita menggunakan suatu produk yang bertujuan untuk menyehatkan tubuh namun justru dapat membahayakan tubuh meskipun dalam jangka waktu uang panjang.
Bahaya fluoride terhadap kesehatan:
1. Kerusakan pada sistem berpikir.
2. Kebutaan (penelitian Moolenburgh mengenai air yg ditambah 1ppm Fluoride)
3. Penyakit Alzheimer
4. Kemandulan
5. Kerusakan Otak
Sumber : liniberita.com