KAMPUS RELAWAN YOGYAKARTA BERIKAN MOTIVASI PENGUNGSI MERAPI.

oleh | Mei 24, 2011 | News

YOGYAKARTA. Berjibaku dengan tugas kemanusiaan selama bencana Merapi sejak Oktober lalu, membuat Relawan Yogyakarta merasakan ikatan emosional yang lebih dengan korban letusan Gunung Merapi, terutama warga yang kini menempati shelter Glagahharjo, Kabupaten Sleman, DIY.

Kepedulian itupun terus dibagi oleh sekitar 20 relawan yang mengadakan kampus relawan sekaligus relawan day, bersama lebih dari 60 pengungsi yang menempati shelter tersebut, pada Minggu (22/5).

Dalam kegiatan ini, relawan menghadirkan Ustadz Maulana Hamzah untuk memotivasi pengungsi. Materi yang disampaikan mengenai pentingnya sabar dan mampu bangkit dari keterpurukan.Dia juga mengingatkan, bahwa usaha dan tawakal harus seiring dan sejalan selama menjalani kehidupan. “Allah tidak akan memberikan cobaan pada umatnya hingga tidak mampu mengatasinya, jadi jangan berputus asa,” ujarnya di sela-sela memotivasi.

Berbagi pengalaman dan ilmu saat evakuasi juga menjadi materi yang tak kalah menarik. Menghadirkan beberapa relawan yang di garda terdepan saat evakuasi. Warga yang tergabung dalam Tim Panther, relawan beserta pengungsi mempelajari teknik evakuasi sembari mengenang masa-masa 6 bulan silam. Ikhsan, salahsatu dari tiga angota Panther yang hadir menekankan pada pentingnya keselamatan diri sebelum menyelamatkan orang lain. “Jangan konyol dengan tidak memperhitungkan keselamatan pribadi saat berniat mneyelamatkan orang lain. Pastikan aman dulu sebelum bertindak,” tegasnya.

Di akhir acara, kornet Superqurban pun dibagikan unutk membantu kecukupan gizi pengungsi selama di shelter Glagahharjo. Nyami, salah satu Penerima Manfaat berujar bahwa dirinya sekarang sudah bisa tegar paska kejadian Merapi. “Semuanya sudah diatur sama Allah,” ujarnya menggunakan bahasa jawa. Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada relawan yang terus memperhatikan korban merapi seperti dirinya. “Semoga mendapatkan balasan dari Allah,” pungkasnya.

Ivha, salah satu relawan juga mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Selain menambah ilmu, bisa berbagi dan bisa bertadabbur akan Kuasa Allah SWT dengan mengunjungi wilayah yang luluh lantak terkena awan panas.***

Newsroom/Muhammad Zahron
Yogyakarta