[:ID]KAMPUS RELAWAN UPAYA TINGKATKAN KESIAPAN FISIK DAN KETAHANAN MENTAL PARA RELAWAN[:en]CAMPUS VOLUNTEER : IMPROVE PHYSICAL PREPARATION AND MENTAL SECURITY OF A VOLUNTEER[:]

oleh | Apr 15, 2018 | News

[:ID]JAKARTA. Relawan Rumah Zakat Jakarta Barat menggelar kegiatan Kampus Relawan pada (15/3) dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dasar seputar kegiatan kerelawanan kepada para relawan baru di Hutan Kota Srengseng, Jakbar.

Pada kegiatan ini disampaikan beberapa materi terkait upaya untuk meningkatkan kapasitas sebagai seorang relawan terutama dalam hal persiapan fisik dan ketahanan mental. Kegiatan tersebut dibagi menjadi beberapa sesi diantaranya navigasi darat, pemeriksaan kesehatan dasar, pengetahuan dasar soal mountainering, manajemen perjalanan, dan survival.

“Manajemen perjalanan sangat penting untuk dipahami oleh seorang relawan. Sebelum melakukan perjalanan, seorang relawan harus memiliki pengetahuan barang-barang apa saja yang wajib dibawah, kondisi medan dan cuaca, timing dan paling penting kemampuan menggunakan alat-alat navigasi,” ujar Kak Agung salah satu pemateri dari alumni PALEM UHAMKA pada hari itu.

Sesi yang tidak kalah penting dalam kegiatan itu adalah sesi Survival. Seorang relawan tidak hanya dituntut untuk mempunyai kemauan guna membantu orang lain tetapi juga kemampuan untuk tetap bertahan dalam situasi apapun sehingga tetap bisa menjalankan misi kemanusiannya. Disini relawan dicoba untuk mempraktekan apa yang telah dipelajari pada sesi sebelumnya, seperti melakukan packing dan membangun bivak sederhana.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pemula, karena dengan manajemen perjalanan yang baik Insha Allah dapat meminimalisir resiko yang akan terjadi. Bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka kita sudah mengerti apa yang harus dilakukan. Prinsipnya saat dilapangan kita dituntut untuk bekerja dan bertahan secara tim, tidak mempentingkan diri sendiri. Ibaratnya berangkat sepuluh yang pulang sepuluh”, pesan dari Kak Wahyudi yang juga mempunyai pengalaman pendakian sejak lama.

Menjadi relawan adalah bukan soal kemauan untuk memberikan bantuan untuk orang lain saja. Menjadi relawan termasuk juga kemampuan bekerja sama secara tim, bagaimana bertahan dalam kondisi apapun dan mempertahankan mental yang baik untuk tetap menjalankan misi kemanusiaan. Oleh karena itu penting sekali kegiatan-kegiatan yang harus dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas seorang relawan.

Kegiatan Kampus Relawan hari ini diharapkan dapat menjadi bekal yang baik bagi pada relawan baru. Pandangan kedepan mengenai kegiatan kerelawanan dan cara untuk melatih kesiapan fisik dan mental.

Newsroom
Izzatul Yazid / Lailatul Istikhomah[:en]JAKARTA. Volunteer of Rumah Zakat West Jakarta held a Campus Volunteer activity on (15/3) with the aim to improve the basic knowledge about volunteer to new volunteers in Srengseng City Forest, West Jakarta.

In this activity, some materials related to efforts to increase the capacity as a volunteer, especially in terms of physical preparation and mental endurance. The activities are divided into several sessions such as land navigation, basic health examination, basic knowledge about mountaineering, travel management, and survival.

“Travel management is very important to be understood by a volunteer. Before traveling, a volunteer must have knowledge of what items are required under, terrain and weather conditions, timing and most important ability to use navigation tools, “said Kak Agung one of the presenters of PALEM UHAMKA alumni on that day.

Sessions that are not less important in the event are Survival sessions. A volunteer is not only required to have the will to help others but also the ability to stay in any situation so that they can still carry out its humanitarian mission. Here volunteers try to practice what has been learned in the previous session, such as packing and building a simple bivouac.

“This activity is very useful for beginners, because with good travel management Insha Allah can minimize the risk. If something happens that is not desirable then we already understand what to do. Principle in the field we are required to work and survive by team, not self-centered. It is like leaving ten and go home ten,” a message from Kak Wahyudi who also has experience of climbing for a long time.

Being a volunteer is not a matter of willingness to give help to others only. Volunteering also includes teamwork skills, how to survive in any condition and maintain a good mentality to keep on humanitarian missions. It is therefore imperative that activities be made in an effort to increase the capacity of a volunteer.

Campus Volunteer activities today are expected to be a good stock for new volunteers. Future views on voluntary activities and ways to train physical and mental readiness.

Newsroom
Izzatul Yazid / Lailatul Istikhomah[:]