BANJARNEGARA – Badan Usaha Milik Negara (BUMMas) Maju lestari kembali mengirim pasokan gula kelapa kristal untuk memenuhi kuota ekspor ke gudang eksportir CV Pondok Daya, Selasa (12/03).
Ditengah menurunnya hasil gula kelapa kristal yang diproduksi oleh petani karena pengaruh musim, permintaan produk gula kelapa kristal justru meningkat. Banyak penawaran pembelian yang masuk ke BUMMas Maju Lestari baik berupa barang siap ekspor maupun bahan setengah jadi berupa gula kelapa kristal basah.
Sesuai hukum ekonomi, ketika barang langka dan permintaan meningkat maka otomatis aharga akan naik, demilian juga yang dialami dengan gula kelapa kristal produk BUMMas Maju Lestari. Sejak sebulan yang lalu tepatnya bula Pebruari harga gula cendenrung naik dari yang awalnya harga petani 17000 per kg sekarang menjadi 18000 per kg dan kemungkinan masih akan ada peningkatan gharga lagi karena banyaknya eksportir yang harus memenuhi kuota ekspornya.
Menjadi berkah tersendiri bagi anggota BUMMas maupun masyarakat petani gula kelapa di desa Gumelem Kulon dan sekitarnya dengan adanya peninggkatan harga gula tersebut disaat semua kebutuhan pokok naik terutama harga beras. Minimal harga kebutuhan pokok lainya masih bisa terselamatkan dengan peningkatan harga gula yang merupakan penghasilan utama warga desa Gumelem Kulon.
Warsum, salah satu anggota BUMMas sekaligus sebagai pengepul gula dari petani, merasa sangat terbantu dengan peran BUMMas ini yang telah menyelamatkan harga gula sampai saat ini sehingga tetap dapat memnuhi kebutuhan keluarganya. Meskipun penghasilannya sekarang sedikit menurun.
BUMMas Maju Lestari sudah bisa berperan dalam mengendalikan harga gula petani hal ini tidak lepas dari adanya pembinaan rutin bagi anggota BUMMas maupun masyarakat petani gula secara umum. Program-program yang dilaksanakan berupa pengecekan rutin hasil gula, berupa kebersihan, kemurnian dan kekeringan gula.Hal inilah yang dapat meningkatkan setandar mutu produk sehingga harga bisa bertahan bahkan cenderung naik
Newsroom
Abdullah/Amri Rusdiana