[:ID]
Oleh: Ahmad Rifai
Nabi Muhammad SAW hadir di tengah manusia untuk menebar akhlakul karimah. Melalui ucapan dan keteladanannya, beliau mengajak manusia berlomba memiliki akhlak yang mulia. Salah satu akhlak mulia yang beliau tekankan adalah kejujuran. Kejujuran adalah sumber segala kebaikan. Nabi SAW menegaskan dalam hadis yang artinya, “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga.
Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. (Muttafaqunalih). Manfaat jujur tidak saja bersifat pribadi, tetapi juga dirasakan maslahatnya oleh banyak orang. Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam telah membuktikannya. Dengan kejujuran beliau, masyarakat Makkah sangat terbantu.
Saat mereka bepergian mereka bisa bernapas lega sebab harta berharganya tetap aman karena mereka titipkan kepada Rasulullah. Dengan bersemainya kejujuran akan mengeksiskan beragam kebaikan dan menyingkirkan keburukan di tengah masyarakat. Ibnul Qoyyim mengibaratkan sifat jujur seperti pedang Allah di muka bumi. Ia berkata, Kejujuran ibarat pedang Allah di muka bumi, tidak ada sesuatu pun yang diletakkan di atasnya melainkan akan terpotong olehnya.
Dan tidaklah kejujuran menghadapi kebathilan melainkan ia akan melawan dan mengalahkannya serta tidaklah ia menyerang lawannya melainkan ia akan menang. Barang siapa menyuarakannya, niscaya kalimatnya akan terdengar keras mengalahkan suara musuh-musuhnya. (Madârijus Sâlikîn, Ibnu Qoyyim al-Jauziah (2/279).
sumber: republika.co.id
[:en]
Oleh: Ahmad Rifai
Nabi Muhammad SAW hadir di tengah manusia untuk menebar akhlakul karimah. Melalui ucapan dan keteladanannya, beliau mengajak manusia berlomba memiliki akhlak yang mulia. Salah satu akhlak mulia yang beliau tekankan adalah kejujuran. Kejujuran adalah sumber segala kebaikan. Nabi SAW menegaskan dalam hadis yang artinya, “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga.
Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. (Muttafaqunalih). Manfaat jujur tidak saja bersifat pribadi, tetapi juga dirasakan maslahatnya oleh banyak orang. Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam telah membuktikannya. Dengan kejujuran beliau, masyarakat Makkah sangat terbantu.
Saat mereka bepergian mereka bisa bernapas lega sebab harta berharganya tetap aman karena mereka titipkan kepada Rasulullah. Dengan bersemainya kejujuran akan mengeksiskan beragam kebaikan dan menyingkirkan keburukan di tengah masyarakat. Ibnul Qoyyim mengibaratkan sifat jujur seperti pedang Allah di muka bumi. Ia berkata, Kejujuran ibarat pedang Allah di muka bumi, tidak ada sesuatu pun yang diletakkan di atasnya melainkan akan terpotong olehnya.
Dan tidaklah kejujuran menghadapi kebathilan melainkan ia akan melawan dan mengalahkannya serta tidaklah ia menyerang lawannya melainkan ia akan menang. Barang siapa menyuarakannya, niscaya kalimatnya akan terdengar keras mengalahkan suara musuh-musuhnya. (Madârijus Sâlikîn, Ibnu Qoyyim al-Jauziah (2/279).
sumber: republika.co.id
[:]