Sahabat Zakat, lezatnya menyantap makanan adalah salah satu rezeki yang jarang kita syukuri. Mulai dari mudahnya kita mendapatkan makanan, hingga lapangnya rezki kita untuk membeli makanan apapun sesuai dengan selera masing-masing, bahkan tidak sedikit yang membuang makanannya karena kekenyangan atau tidak sesuai dengan seleranya. Namun, pernahkah kita memikirkan orang lain yang kesulitan untuk mendapatkan sesuap nasi?
Menurut The Barilla Center for Food Nutrition Foundation (BCFN), Indonesia menempati urutan kedua dalam hal food waster setelah Arab Saudi dengan jumlah sampah makanan sebesar 300 Kg makanan per orang/tahun. Salah satu kontributor terbesar food waster di Indonesia adalah ketika acara pesta di resepsi pernikahan.
Sampah makanan tersebut 43% merupakan nasi, 34.8% berupa sayur dan buah-buahan, sebanyak 59% responden mengaku membuang makanan dengan alasan terlalu kenyang (sebuah survey yang dilakukan dua mahasiswi Perbanans Institute).
Data di atas tentu sangat bertolak belakang dengan anjuran Islam yang tidak menganjurkan untuk berlebihan dalam menggunakan hartanya, termasuk dalam hal makanan.
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S Al-Isra: 7).
Sahabat Zakat, mulai saat ini mari kita bijak dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Isilah piring kita sesuai dengan porsi dan kebutuhan yang secukupnya, jangan sampai mengambil banyak makanan tapi pada akhirnya banyak yang tersisa. Ingat bahwa saudara-saudara kita di sana masih banyak yang kelaparan.
