ISTIQOMAH

oleh | Feb 18, 2019 | Inspirasi

[:ID]Oleh: Sigit Indrijono

“Dan beribadahlah untuk Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS al-Hijr [15]: 99). “Katakan lah (Muhammad), ‘Aku ini hanyalah seorang manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu istiqamahlah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohon lah ampunan kepada-Nya.’ ” (QS Fushshilat [41]: 6).

Pada dua ayat di atas, kita diperin tahkan untuk beribadah kepada Allah secara istiqamah hingga akhir hayat. Untuk itu dibutuhkan sikap istiqamah, yaitu teguh pendirian dalam tauhid dan tetap konsisten untuk beramal saleh.

Seorang sahabat, yaitu Sufyan bin Abdullah, meminta nasihat kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkata an yang aku tidak akan bertanya lagi selain kepadamu?” Maka beliau menjawab, “Katakanlah aku beriman kepada Allah dan tetaplah untuk istiqamah.” (HR Muslim). Jawaban yang singkat tetapi sarat makna.

Terkait dengan ibadah ada suatu istilah, yaitu futur. Futur adalah penurunan semangat dan gairah dalam beribadah, mempunyai korelasi dengan iman yang bisa berfluktuasi. Ketika iman sedang menurun, semangat beribadah juga menjadi lemah. Selanjutnya akan diikuti dengan penurunan kuantitas dan kualitas ibadah. Sehingga, ini harus segera diatasi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya futur. Pertama, tidak sepenuhnya ikhlas mengharap ridha Allah SWT dalam beribadah. Kedua, tidak memahami sepenuhnya dan dengan benar tuntunan syariat dalam beribadah. Ketiga, terlalu membebani diri dalam beribadah sehingga menjadi rutinitas yang berat dan membosankan.

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap aktivitas ada saat-saat semangat untuk terus-menerus melakukannya dan setiap semangat ada saat-saat lemahnya. Barang siapa yang lemah semangatnya kemudian mengikuti sunahku maka sesungguhnya ia akan menang. Dan barang siapa meninggalkan sunahku, maka dia akan celaka.” (HR Ahmad).

Rasulullah SAW juga pernah ditanya tentang amal yang disukai oleh Allah. Beliau menjawab, “Amal yang paling disukai oleh Allah adalah amal yang dilakukan secara rutin walau pun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim). Dua hadis di atas memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi futur. Suatu tuntunan yang sangat jelas untuk membimbing kita agar selalu istiqamah dalam menjalankan ibadah. Selain itu, hendaklah ibadah dilandasi dengan mahabah (kecin taan), khauf (takut), dan raja’ (harap) kepada Allah sehingga ibadah menjadi hal yang dibutuhkan dan bukan menjadi beban.

Sumber: republika.co.id[:en]

By: Sigit Indrijono

“And worship your Lord until he comes to you who is believed (to die).” (QS al-Hijr [15]: 99). “Say (Muhammad), ‘I am only an ordinary man like you, who was revealed to me that your God is the Almighty God, therefore istiqamah you (worship) to Him and ask forgiveness to Him.’ “(QS Fushshilat [41]: 6).

 

In the two verses above, we are instructed to worship Allah in a istiqamah (Consistent) manner until the end of life. For this reason, a istiqamah attitude is needed, namely to be firm in establishing monotheism and to remain consistent in doing good deeds.

 

A friend, namely Sufyan bin Abdullah, sought advice from the Prophet Muhammad, “O Messenger of Allah, tell me a word that I will not ask any more than you?” So he replied, “Say I have faith in Allah and remain for istiqamah.” (Muslim). Short answer but full of meaning.

 

Related to worship there is a term, namely futur. Futur is a decrease in enthusiasm and passion in worship, has a correlation with faith that can fluctuate. When faith is decreasing, the spirit of worship also becomes weak. Furthermore, it will be followed by a decrease in the quantity and quality of worship. So, this must be addressed immediately.

 

There are several things that cause futurism. First, it is not fully sincere to expect the pleasure of Allah SWT in worship. Second, do not fully and correctly understand the guidance of the Shari’a in worship. Third, it is too burdensome in worship so that it becomes a heavy and boring routine.

 

Rasulullah SAW said, “Every activity has a moment of enthusiasm to continue to do it and every spirit has moments of weakness. Whoever is weak in spirit and then follows my sunah, in fact he will win. And whoever leaves my sunnah, then he will be harmed . ” (Ahmad).

The Messenger of Allāh was also asked about the deeds that are favored by Allah. He replied, “The most favored deed by God is routine charity even if it’s a little.” (HR Bukhari and Muslim). The two hadiths above provide an effective solution in overcoming futures. A very clear guide to guide us to always be istiqamah in performing worship. In addition, worship should be based on mahabah (loving), khauf (fear), and king ‘(hope) to Allah so that worship becomes a necessary and not a burden.

Source: republika.co.id[:]

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0