Sahabat, dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang berusaha sedemikian rupa agar rezekinya terus mengalir lancar. Mereka bekerja siang dan malam membanting tulang agar bisa hidup dengan nyaman.
Tak sedikit yang juga melakukan investasi untuk meraih pemasukan tambahan secara passive income. Nah, dari berbagai macam jenis investasi, rupanya ada beberapa cara investasi yang dianjurkan dalam Islam.
Investasi-investasi ini bisa kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Selain membantu menjaga kestabilan ekonomi, investasi-investasi ini pun bisa mengembangkan harta secara halal.
Nah menariknya, Rasulullah saw. pun sudah mencontohkan investasi-investasi ini. Tidak hanya membawa keberkahan di dunia, tetapi investasi-investasi ini pun juga bernilai pahala di akhirat. Sahabat penasaran apa sajakah investasinya?
Berikut adalah 5 jenis investasi ala Rasulullah yang bisa kita pelajari:
1. Investasi Hewan Ternak
Investasi dalam bentuk hewan ternak, seperti unta, sapi, kambing, dan domba, sangat populer pada masa Rasulullah saw. Unta dan kambing, misalnya, merupakan hewan yang memiliki banyak manfaat, mulai dari susu, daging, hingga kulitnya yang dapat dimanfaatkan.
Pada masa Rasulullah saw., hewan ternak juga sering dijadikan sebagai sumber kekayaan yang berkelanjutan karena bisa terus berkembang biak dan menghasilkan.
Nah, bagi umat muslim saat ini, investasi hewan ternak pun rupanya masih relevan, terutama di daerah pedesaan atau dalam konteks usaha peternakan. Selain itu, investasi ini juga bisa dilakukan melalui program-program wakaf produktif, di mana hewan ternak yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial dan mendatangkan pahala yang berkelanjutan.
Dalam Islam, hewan ternak yang dimiliki ada aturan zakatnya yang perlu diperhatikan setiap muslim apabila telah memenuhi syarat wajib zakatnya.
2. Investasi Tanah dan Properti
Rasulullah saw. juga mencontohkan pentingnya memiliki aset berupa tanah. Dalam banyak hadis, beliau menganjurkan untuk memiliki tanah atau kebun karena tanah adalah aset yang nilainya cenderung stabil dan bisa ditanami untuk mendatangkan manfaat.
Salah satu contohnya adalah ketika Rasulullah saw. mendorong sahabat-sahabatnya untuk menghidupkan tanah mati (tanah yang belum diolah) dan menjadikannya produktif.
Investasi tanah dan properti juga masih sangat relevan hingga saat ini, terutama sebagai aset jangka panjang. Properti bisa disewakan atau dijadikan tempat usaha sehingga memberikan pemasukan tambahan. Investasi ini juga bisa menjadi ladang amal jika digunakan untuk kepentingan umum, seperti membangun sekolah, masjid, atau tempat bermanfaat lainnya.
Di dalam Islam, apabila kepemilikan tanah yang produktif dan menghasilkan telah memenuhi ketentuan wajib zakat, maka muslim tersebut sudah wajib menunaikan zakatnya. Zakat pada tanah bisa berupa zakat pertanian atau perdagangan, tergantung jenis usahanya. Sementara itu, pada properti yang disewakan atau diperjualbelikan, maka masuk ke dalam zakat perdagangan.
Baca Juga: Bagaimana Penetapan Zakat di Masa Rasulullah?
3. Investasi Emas
Emas adalah salah satu komoditas yang sangat berharga sejak zaman dahulu, termasuk di zaman Rasulullah saw. Bahkan, di masa dulu emas telah digunakan sebagai mata uang dalam transaksi dan dianggap sebagai bentuk simpanan yang aman.
Emas tidak hanya bernilai tinggi, tetapi juga tahan terhadap inflasi dan tidak mudah rusak. Oleh karena itu, pada masa Rasulullah saw., menyimpan kekayaan dalam bentuk emas adalah cara yang umum dilakukan untuk menjaga kestabilan ekonomi.
Bagi generasi saat ini, investasi emas juga tetap menjadi pilihan yang menarik. Emas bisa dibeli dalam bentuk perhiasan, koin, atau batangan. Selain untuk investasi, emas juga dapat digunakan sebagai alat perlindungan terhadap penurunan nilai mata uang.
Dalam Islam, emas juga memiliki aturan tersendiri terkait zakatnya, sehingga investasi ini bisa menjadi cara yang baik untuk menjaga harta sekaligus memenuhi kewajiban zakat.
4. Investasi Bisnis
Rasulullah saw. sendiri adalah seorang pedagang yang sukses sebelum diutus sebagai nabi. Beliau terlibat dalam perdagangan yang jujur dan adil, serta membangun kepercayaan dengan mitra bisnisnya. Melalui perdagangan, Rasulullah saw. tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kejujuran, amanah, dan profesionalisme.
Investasi dalam bisnis adalah salah satu cara untuk membuat rezeki mengalir lebih lancar. Memulai usaha yang halal, baik itu dalam bentuk perdagangan, produksi, atau jasa, bisa menjadi ladang rezeki yang besar.
Dalam berbisnis, seorang muslim dianjurkan untuk selalu menjaga etika dan prinsip-prinsip Islam agar keuntungan yang didapatkan benar-benar berkah dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Apabila bisnisnya menghasilkan dan telah memenuhi syarat wajib zakat, maka ia bisa menunaikan zakat perdagangan dari bisnis yang dikelolanya.
Baca Juga: Sedekah-Sedekah Ini Dilakukan Rasulullah, Apa Saja Ya?
5. Sedekah
Sedekah adalah bentuk “investasi” spiritual yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Meski tidak berbentuk fisik seperti tanah atau emas, sedekah justru memiliki keutamaan yang luar biasa di sisi Allah Swt. Sedekah disebutkan dapat memperluas rezeki, menghapus dosa, dan mendatangkan pertolongan dari Allah Swt. Rasulullah saw. bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (H.R. Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah, meskipun tampak seperti mengurangi harta, sebenarnya justru akan mendatangkan keberkahan yang lebih besar. Allah Swt. telah menjanjikan bahwa orang yang bersedekah akan mendapatkan balasan berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat.
Oleh karena itu, meski seseorang memiliki harta yang terbatas, dengan bersedekah ia sebenarnya sedang menanam “investasi” yang akan membuahkan hasil di kemudian hari. Masyaallah!
Kesimpulan
Sahabat, investasi ala Rasulullah saw. bukan hanya soal bagaimana mengembangkan harta, tetapi juga bagaimana menjadikan harta tersebut dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan bermanfaat bagi sesama.
Investasi dalam bentuk hewan ternak, tanah, emas, bisnis, dan sedekah semuanya memiliki aspek keberkahan yang dapat mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat. Setiap muslim bisa belajar dari contoh-contoh investasi ini untuk menjalani hidup yang lebih produktif, beretika, dan berorientasi pada kebaikan.
Dengan meneladani cara-cara investasi yang diajarkan oleh Rasulullah saw., kita tidak hanya mengejar keuntungan materi saja, tetapi juga berusaha menggapai rida Allah Swt. dalam setiap langkah yang diambil.
Sahabat, masih suka bingung cara menghitung zakat? Yuk coba hitung sendiri melalui Kalkulator Zakat dari Rumah Zakat! Dengan menggunakan Kalkulator Zakat, Sahabat akan lebih mudah lagi dalam berzakat di Rumah Zakat. Yuk dicoba!