[:ID]PEKANBARU. Rizka Kurniati Effendi, siswa kelas 3 SD Juara Pekanbaru ini berhasil membuat Ibu Gurunya meneteskan air mata haru.
Pagi-pagi sekali Rizka sudah tiba di sekolah. Dengan penuh semangat, Rizka bergegas menuju ruang guru untuk bertemu dengan wali kelasnya.
“Bu, ini uang qurban Rizka.” Katanya sambil menyerahkan amplop putih bertuliskan Rp 500.000.
Ibu Gurunya tertegun sejenak, “Banyak sekali. Apa ini semuanya untuk qurban?” Tanya Gurunya memastikan. Di sekolah memang ada patungan membeli kambing untuk disembelih di hari raya qurban, dimana setiap siswa bisa berinfaq sesuai kemampuannya masing-masing dan diarahkan dari uang jajannya. Tapi, uang dari Rizka ini memang terasa terlalu banyak untuk anak-anak.
“Iya, Bu, semuanya untuk qurban. Ini dari uang tabungan Rizka selama ini.” Jawab Rizka dengan senyum manisnya.
Ibu Gurunya pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca, “Alhamdulillah, terima kasih Rizka. Rizka pintar ya sudah bisa menabung untuk qurban.” Katanya sambil mengelus kepala Rizka dengan lembut.
Sebagian dari kita mungkin berpikir Rizka adalah anak orang kaya yang uang jajannya besar sehingga bisa memberikan infaq qurban sebesar itu. Namun nyatanya Rizka bukanlah anak orang kaya. Ayah Rizka bekerja sebagai tukang sol sepatu dengan penghasilan yang tidak besar dan tidak menentu. Uang saku Rizka jelas terbatas, tapi keluasan hatinya tidak terbatas.
Anak sekecil Rizka dengan sepenuh hati rela merogoh tabungannya untuk patungan qurban. Dia memberikan yang terbaik yang bisa dia lakukan.
Newsroom/Ria Arianti
Pekanbaru[:en]PEKANBARU Rizka Kurniati Effendi, 3rd grade student of SD Juara Pekanbaru managed to make her teacher shed tears.
Early morning Rizka already arrived at the school. Eagerly, Rizka hurried to the staff room to meet with her homeroom teacher.
“Mrs, This is my money for qurbany.” She said, handing a white envelope marked 500,000 rupiahs.
Her Teacher was stunned for a moment, “This is a lot. is this all for qurbany? “Asked the teacher to make sure, at school there is a corwd funding for buying goats to be slaughtered at Eid al-adha, where each student can infaq according to their ability and is directed from the allowance. But, the money from Rizka is too much for children.
“Yes, ma’am, these all for qurbany, this is my saving money ” Rizka replied with a cheery smile.
Her teacher smiling with tears in her eyes, “Alhamdulillah, thank you Rizka. Rizka is so smart able to save money for qurbany. “He said as she stroked rizka’s head gently.
Some of us may think Rizka come from a rich family that has big allowance so that she can provide great infaq for qurbany but in fact Rizka does not come from rich family. Rizka’s father works as a cobbler with an income that is not big and erratic. Rizka allowance is clearly limited, but the breadth of his heart is not limited.
Rizka , a little girl with all his heart is willing to spend his savings on a joint Qurban. She gives the best she could do.
Newsroom/Ria Arianti
Pekanbaru[:]