INILAH TRADISI MUDIK DALAM KACAMATA ISLAM

oleh | Apr 8, 2024 | Inspirasi

Sahabat, tradisi mudik telah menjadi bagian tak terpisahkan
dari budaya Indonesia, khususnya dalam menyambut momen-momen penting seperti
Idulfitri. Mudik, yang secara harfiah berarti pulang kampung, merupakan saat di
mana jutaan orang meninggalkan tempat tinggal mereka untuk berkumpul dengan
keluarga di kampung halaman.

Mudik dalam
Perspektif Islam Menurut Ustaz Salim A. Fillah

Dalam perspektif Islam, mudik memiliki makna yang mendalam.
Menelusuri aspek keagamaan dan spiritual dari tradisi ini, Ustaz Salim A.
Fillah, seorang ulama muda yang dikenal dengan pemikirannya yang bijak,
memberikan pandangan yang menarik.

Menurut Ustaz Salim A. Fillah, mudik adalah sebuah
kesempatan yang luar biasa untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama
muslim. Dalam Islam, menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dan tetangga
merupakan suatu nilai yang sangat ditekankan.

Baca Juga: Ingin Mudik? Harap Perhatikan Hal-Hal Ini Sebelum Berangkat

Mudik memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bertemu
kembali dengan kerabat yang mungkin jarang bersua sepanjang tahun.

Mudik Menjadi Ajang
Memperkuat Hubungan dengan Allah dan Sesama

Maka, mudik lebih dari sekedar berkumpul secara fisik, Ustaz
Salim A. Fillah juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan batin dengan
Allah Swt. Mudik adalah momen dimana umat Islam dapat merenungkan perjalanan
hidup mereka, mensyukuri nikmat-nikmat yang telah diberikan, dan memohon
ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Namun, dalam menjalankan tradisi mudik, Ustaz Salim A.
Fillah juga mengingatkan umat Islam untuk tidak melupakan esensi dari ajaran
agama. Ia menegaskan bahwa mudik haruslah dilakukan dengan penuh kesadaran akan
tanggung jawab dan kewajiban sebagai hamba Allah. Hal ini mencakup menjaga
keselamatan dalam perjalanan, menghormati aturan-aturan lalu lintas, serta
menjauhi segala bentuk perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Mudik Bukan Ajang
Konsumtif

Selain itu, Ustaz Salim A. Fillah juga mengingatkan agar
umat Islam tidak terjebak dalam budaya konsumtif yang seringkali menyertai
tradisi mudik. Beliau menekankan pentingnya menjaga keuangan dengan bijaksana
dan tidak terpengaruh oleh gaya hidup yang berlebihan. Sebaliknya, beliau
mendorong umat Islam untuk menggunakan waktu dan energi mereka dengan lebih
produktif, baik dalam beribadah maupun memberikan manfaat bagi sesama.

Baca Juga: Lakukan Tips Ini Agar Tidak Mabuk Kendaraan Saat Mudik

Dengan demikian, tradisi mudik, ketika dipandang dari
kacamata Islam, bukan hanya sekedar perjalanan fisik menuju kampung halaman,
tetapi juga merupakan sebuah kesempatan untuk memperkuat ikatan dengan sesama
manusia dan dengan Sang Pencipta. Dalam menjalankan tradisi ini, penting bagi
umat Islam untuk senantiasa mengingat nilai-nilai agama dan menjaga keutuhan
serta kesejahteraan bersama.

Sahabat, mari bersedekah sebelum dan saat mudik. Di dalam
hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, bala atau musibah tidak bisa
mendahului sedekah yang kita keluarkan. Sahabat pun bisa menitipkan sedekahnya
melalui Rumah Zakat. Klik di sini untuk bersedekah melalui Rumah Zakat.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0