INILAH KISAH NABI LUTH DALAM AL-QUR’AN

oleh | Mar 13, 2024 | Inspirasi

Nabi Luth a.s. merupakan salah seorang Nabi yang wajib kita
ketahui. Ayah Nabi Luth a.s. bernama Haran dan merupakan saudara kandung dari
Nabi Ibrahim a.s. Sehingga Nabi Luth a.s. merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim
a.s.

Perihal pribadi Nabi Luth a.s. yang saleh, bijak, dan
berilmu telah diabadikan dalam firman-Nya berikut ini:

“Kepada Luth,
Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab
yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji.
Sesungguhnya, mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. Kami memasukkannya
(Nabi Luth) ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya dia termasuk golongan
orang-orang yang saleh.” (Q.S. Al-Anbiyaa’: 74-75).

Nabi Luth a.s.
Berdakwah di Kota Sodom

Nabi Luth a.s. diangkat menjadi Nabi saat Nabi Ibrahim a.s.
masih hidup. Keduanya pernah berdakwah secara bersama di Palestina hingga
akhirnya Nabi Luth a.s. ditugaskan Allah Swt. untuk berdakwah di daerah Sadum
atau Sodom yang berada di kawasan Yordania (tepi Laut Mati).

Kaum Sodom terkenal tersesat dan sering melakukan perbuatan
ingkar nan tercela. Perbuatan yang dilakukan kaum Sodom adalah tindakan
homoseksual dan lesbian yang sangat dibenci dan dilaknat oleh-Nya.

Allah Azza wa Jalla
berfirman tentang perintah dakwah kepada Nabi Luth a.s. dalam surah Al-A’raf
ayat 80, “Dan (Kami juga telah mengutus)
Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu melakukan perbuatan
keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)?’”

Baca Juga: Apa Saja Mukjizat Nabi Musa?

Kaum Sodom Tidak
Menyambut Dakwah Nabi Luth a.s.

Sayangnya, kaum Sodom tidak mendengar seruan dakwah Nabi
Luth a.s. Kaum Sodom malah mencibir Nabi Luth a.s. dan mengancam untuk mengusir
Nabi Luth a.s. dari Kota Sodom.

“Dan (Kami juga telah
mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka:
‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan
oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki
untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini
adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan, ‘Usirlah
mereka (Luth dan para pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri.’” (Q.S. Al A’raaf: 80-82).

“Kaum Luth telah
mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka, ‘Mengapa
kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul terpercaya (yang
diutus) kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Aku
tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. imbalanku tidak lain hanyalah
dari tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia
(berbuat homoseks)? Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan
Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas.’
Mereka menjawab, ‘Wahai Luth, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya
engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir.’” (Q.S. Asy-Syu’ara:
160-167).

Tak hanya itu, kaum Sodom pun menantang Nabi Luth a.s. untuk
mendatangkan azab sebagai bentuk pembuktian bahwa apa yang disampaikan Nabi
Luth a.s. itu memang benar dan bukan hanya gertakan belaka.

“Apakah pantas kamu
mendatangi laki-laki, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat
pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah
kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” (Q.S.
Al-Ankabut: 29).

Tidak takut dengan azab Allah Swt., kaum Sodom pun tetap melakukan
perbuatan buruk dan tercela hingga akhirnya terjadilah azab yang sangat pedih
kepada kaum Sodom.

Baca Juga: 3 Keteladanan dari Nabi Ibrahim yang Bisa Kita Pelajari

Kisah Sebelum
Hadirnya Azab

Namun, sebelum azab yang dahsyat itu mendera kaum Sodom yang
ingkar, Allah Swt. terlebih dahulu mengutus dua malaikat yang menyamar menjadi
lelaki yang tampan dengan tubuh yang kekar untuk memasuki daerah Sodom.  

Dua malaikat rupawan yang berniat bermalam di salah satu
rumah warga di Kota Sodom lalu berjumpa dengan dua putri Nabi Luth a.s. di
batas kota. Karena putri Nabi Luth a.s. mengetahui bagaimana bobroknya akhlak
kaum Sodom, maka ia meminta pertolongan ayahnya (Nabi Luth a.s.) untuk
menjemput dua malaikat yang menyamar tersebut.

Di malam hari setelah penduduk Sodom beristirahat dan
kondisi Kota Sodom telah gelap gulita, Nabi Luth a.s. lalu menjemput dua tamu
istimewa tersebut. Nabi Luth a.s. sesungguhnya sangat cemas dengan kehadiran
dua tamu yang rupawan lagi kekar itu. Sang Nabi takut jika kehadiran dua tamu
tersebut akan mendapat perlakukan buruk dari masyarakat Sodom.

Nabi Luth a.s. pun lalu berpesan kepada istri dan dua
putrinya untuk merahasiakan tamu di rumah mereka. Namun, istri Nabi Luth a.s.
berkhianat dan tidak mendengar perintah Nabi Luth a.s. Ia malah memberitahukan
kepada masyarakat Sodom terkait kehadiran dua tamu lelaki yang sangat tampan dan
rupawan.

Tak heran, kaum Sodom yang haus akan nafsu syahwat yang
menyimpang itu pun lalu bergerombol mendatangi rumah Nabi Luth a.s. untuk
segera berjumpa dengan dua tamu lelaki yang diceritakan oleh istri Nabi Luth
a.s.

Dalam kondisi tersebut, Nabi Luth a.s. bahkan tetap sabar berdakwah
kepada kaumnya. Sang Nabi berharap kaumnya bisa kembali ke jalan yang benar dan
hidup sesuai fitrahnya. Bahkan, Nabi Luth a.s. menawarkan dua putrinya untuk
dinikahi.

Namun, kaum tetap Sodom menginginkan lelaki untuk memuaskan
syahwatnya. Mereka terus mendesak Nabi Luth a.s. untuk memberikan dua tamunya.
Bahkan mereka akan mengancam membuat kerusakan dan mengusik keselamatan Nabi
Luth a.s. dan keluarganya.

Baca Juga: Menelisik Banjir Besar Pada Masa Nabi Nuh

Di saat yang terdesak itulah dua malaikat utusan Allah Swt. menyampaikan
bahwa mereka adalah malaikat utusan Allah Swt. Keduanya meminta Nabi Luth a.s.
tetap tenang dan meminta Nabi Luth a.s. membukakan pintu rumahnya dengan
seluas-luasnya.

 

“Ketika para utusan
Kami (malaikat) datang kepada Luth, dia merasa gundah dan dadanya terasa sempit
karena (kedatangan) mereka. Luth berkata, ‘Ini hari yang sangat sulit.’ Kaumnya
bergegas datang menemuinya. Sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan
keji. Luth berkata, ‘Wahai kaumku, inilah putri-putri (negeri)-ku. Mereka lebih
suci bagimu (untuk dinikahi). Maka, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu
mencemarkan (nama)-ku di hadapan tamuku ini. Tidak adakah di antaramu orang
yang berakal sehat?’ Mereka menjawab, ‘Sungguh, engkau pasti tahu bahwa kami
tidak mempunyai keinginan (syahwat) terhadap putri-putrimu dan engkau tentu
mengetahui apa yang (sebenarnya) kami inginkan.’ Dia (Luth) berkata, ‘Sekiranya
aku mempunyai kekuatan untuk menghalangi (perbuatan)-mu atau aku dapat
berlindung kepada kerabat yang kuat (tentu aku lakukan).’ Mereka (para
malaikat) berkata, ‘Wahai Luth, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu.
Mereka tidak akan dapat mengganggumu (karena mereka akan dibinasakan). Oleh
karena itu, pergilah beserta keluargamu pada sebagian malam (dini hari) dan
jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu
(janganlah kamu ajak pergi karena telah berkhianat). Sesungguhnya dia akan
terkena (siksaan) yang menimpa mereka dan sesungguhnya saat (kehancuran) mereka
terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?’” (Q.S. Hud:
77-81).

Saat pintu rumah Nabi Luth a.s. terbuka lebar sesuai
perintah dua malaikat utusan Allah Swt., saat itulah cahaya yang terang
menerangi kaum Sodom hingga akhirnya mata mereka mendadak buta. Mereka saling
bertabrakan dan suasana pun menjadi kacau balau.

Kaum Luth Ditimpa
Azab yang Sangat Pedih

Sebelum fajar menyingsing, Allah Swt. pun menimpakan azab
yang sangat pedih berupa gempa yang teramat besar dan hujan batu hingga
akhirnya kaum Sodom yang ingkar itu pun menjadi musnah.

 Kisah diturunkannya
azab ini diabadikan dalam surah Al-Qamar ayat 33-39 berikut ini:

“Kaum Luth pun
telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya, Kami telah
menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka),
kecuali keluarga Luth. Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing. Sebagai
nikmat dari kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur. Dan, sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan
azab-azab Kami. Maka, mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. Dan, sesungguhnya
mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami
butakan mata mereka. Maka, rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan,
sesungguhnya pada esok harinya, mereka ditimpa azab yang kekal. Maka,
rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.” (Q.S. Al-Qamar: 33-39).

Itulah kisah Nabi Luth a.s. yang diabadikan dalam Al-Qur’an.
Semoga kita bisa memetik hikmah dari kisah ini dan tidak mengerjakan apa saja
yang memang telah dilarang oleh Allah Swt.

Sahabat, sudahkah memiliki aplikasi Rumah Zakat Apps? Jika
belum, yuk unduh dulu aplikasinya melalui Playstore di tautan ini atau melalui
Appstore di sini. Dengan memiliki aplikasi Rumah Zakat Apps, maka Sahabat akan
lebih mudah lagi dalam berzakat, berinfak, dan bersedekah di Rumah Zakat.  

 

 

 

 

 

 

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0