Inilah Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

oleh | Aug 8, 2022 | Zakat

Sahabat, salah satu amalan yang dianjurkan
untuk dilaksanakan di bulan Muharram adalah puasa sunnah Tasua’ dan Asyura. Puasa
Tasu’a adalah puasa yang dilaksanakan tanggal 9 Muharram (tasu’a), sedangkan
Asyura adalah puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram (asyura).

“Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA,
Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari ‘Asyura, maka beliau bersabda: “Puasa
‘Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu” (HR. Muslim no.
1162).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau
berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan
para shahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai
Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang
Yahudi dan Nasrani.’

Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu,
pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum
tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat” (HR. Muslim no. 1916).

Dikutip dari Rumaysho, ternyata ada
beberapa keutamaan yang akan kita dapatkan saat menunaikan puasa Asyura. Keutamaan-keutamaan
itu diantaranya :

1- Puasa di bulan Muharram adalah
sebaik-baik puasa.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :

“Puasa yang paling utama setelah (puasa)
Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling
utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

2- Puasa Asyura menghapuskan dosa setahun
yang lalu

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata,

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya
mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ” Puasa Arafah akan menghapus
dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya
mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan
menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

3- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam punya
keinginan berpuasa pada hari kesembilan (tasu’ah)

Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata
bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura
dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang
berkata,

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari
yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah
(jika Allah menghendaki)– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu
Abbas mengatakan,

“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)

Kenapa sebaiknya menambahkan dengan hari
kesembilan untuk berpuasa? para ulama berkata bahwa maksudnya adalah untuk
menyelisihi orang Yahudi yang cuma berpuasa tanggal 10 Muharram saja. Itulah
yang ditunjukkan dalam hadits di atas.

Melihat kemuliaan bulan Muharram ini,
alangkah baiknya jika sebagai umat Islam melaksanakan amalan-amalan baik sebagaimana
ajaran Rasulullah dan tidak terbatas hanya melaksankan puasa Tasua dan Asyuro
saja.

Baca Juga: Zakat Penghasilan

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0