Sahabat, Allah Swt. menciptakan jin dan manusia sejatinya
hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dari sekian banyak bentuk ibadah serta
pengabdian kepada-Nya, berinfak adalah salah satunya.
Infak berasal dari Bahasa Arab “anfaqa” yang memiliki arti membelanjakan harta atau memberikan
harta. Sehingga infak pun bisa didefinisakan sebagai harta yang dikeluarkan
oleh seorang muslim atau badan usaha tertentu demi kemaslahatan umum.
Contoh dari infak misalnya untuk pembangunan masjid,
sekolah, rumah sakit, jalan, dan lain sebagainya yang memang ditujukan untuk
kepentingan banyak orang. Sementara sedekah selain dalam bentu harta juga bisa
dalam bentuk nonharta. Sedekah lebih difokuskan untuk membantu orang-orang yang
membutuhkan seperti kaum duafa, yatim piatu, janda lansia, dan yang sejenisnya.
Dalil Tentang
Perintah Berinfak
Banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw. yang
membahas tentang berinfak. Misalnya dalam surah Al-Baqarah ayat 267 berikut
ini:
“Wahai orang-orang
yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih
yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa
Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”
Sementara dalam hadis dari Abu Hurairah r.a., ia berkata
bahwa Rasulullah saw. bersabda dengan menyampaikan firman Allah Swt., “Berinfaklah, niscaya Aku akan
menafkahimu.” (H.R. Bukhari, Ahmad dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Keutamaan Infak untuk Masjid
Janji Allah Swt. Bagi
Orang yang Gemar Berinfak
Sahabat, sejatinya harta yang kita miliki adalah amanah dari
Allah Azza wa Jalla. Di akhirat nanti,
harta kita akan dimintai pertanggungjawabannya. Apakah harta yang dititipkan
Allah Swt. selama di dunia ini hanya dipergunakan sendiri atau ada sebagian
yang diinfakkan di jalan-Nya?
Beruntunglah bagi orang yang selama hidup di dunia
mempergunakan hartanya untuk berinfak di jalan Allah Swt. Pasalnya, Allah Swt.
memang menjanjikan hal-hal berikut ini bagi mereka yang gemar berinfak dengan
ikhlas hanya untuk mencari keridaan-Nya.
1. Infak yang dikeluarkan di jalan Allah Swt. merupakan
praktik pinjam-meminjam yang baik, menguntungkan, terjamin, dan sama sekali
tidak mengandung unsur riba.
“Barang
siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat
gandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan rezeki,
dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (Q.S. Al-Baqarah: 245).
2. Allah Swt. akan mengembangkan atau
melipatgandakan pahala infak yang dikeluarkan di jalan-Nya
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
Dia kehendaki.” (Q.S. Al-Baqarah: 261).
3. Allah Swt. akan mengembalikan semua harta
yang diinfakkan dengan jumlah yang berlipat ganda.
“Barangsiapa
memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala
yang banyak” (Q.S. Al Hadid: 11).
Baca Juga: 3 Amal Jariyah yang Pahalanya Terus Mengalir
Itulah tiga janji dari Allah Swt. bagi
mereka yang menginfakkan hartanya di jalan Allah Swt. Allah Swt. sangat
mengetahui bahwa manusia memiliki sifat bakhil atau pelit dalam mengeluarkan
harta. Sehingga Allah Swt. pun “mengiming-imingi” dengan tiga janji tersebut
agar kita tidak kikir lagi dalam berinfak. Semoga tulisan ini pun bisa
memotivasi ya, Sahabat. Aamiin Yaa Rabbana.
Rumah Zakat mengajak Sahabat untuk ikut
berinfak demi kemasalahatan umat. Banyak pilihan infak yang bisa Sahabat ikuti
bersama Rumah Zakat. Klik di sini untuk memilih jenis infaknya dan
menunaikannya dengan cepat serta mudah secara online.