Kadang seseorang terpaksa harus berutang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Di dalam Islam, berutang itu sebenarnya diperbolehkan, asal
mampu untuk membayarnya dan bukan berutang untuk sesuatu yang haram atau hal
yang sia-sia.
Dalam Bahasa Arab, utang disebut juga sebagai al-qardh yang secara etimologi artinya
memotong. Utang berarti meminjamkan uang atau barang sebagai bentuk bantuan
atau pertolongan. Orang yang berutang pun wajib mengembalikan uang atau barang
yang dipinjam sesuai dengan waktu yang disepakati kepada pemberi pinjaman.
Karena wajib dikembalikan kepada peminjam, maka hukum
membayar utang itu adalah wajib. Bila misalnya seorang peminjam tidak
mengembalikan atau membayar kepada peminjam, maka ia akan berdosa. Bahkan, bila
ia enggan atau mangkir membayar utang, ia pun akan mendapatkan azab yang sangat
pedih dari Allah Swt.
Azab Bagi Orang yang
Tidak Mau Membayar Utang
Lantas, apa sajakah azab yang akan didapatkan oleh orang
yang tidak mau membayar utang? Berikut Penjelasannya!
1. Tidak Bisa Masuk Surga
Berhati-hatilah dengan utang. Karena bila tidak dibayar maka
akan menghambat seseorang masuk ke dalam surga. Dari Tsauban r.a., Rasulullah
saw. bersabda, “Barang siapa yang
meninggal dalam keadaan terbebas dari tiga hal, yakni sombong, ghulul
(khianat), dan utang, maka dia akan masuk surga.” (H.R. Ibnu Majah).
2. Nasibnya Akan Tergantung di Akhirat
“Jiwa (ruh) orang
mukmin itu tergantung oleh utangnya sampai utangnya itu dilunasi.” (H.R. Ahmad,
Ibnu Majah, dan Tirmidzi).
Baca Juga: Ayat-Ayat Al-Qur’an Seputar Qurban
3. Pahala Akan Diambil untuk Membayar Utang
“Barangsiapa
meninggal sementara ia mempunyai tanggungan utang satu dinar atau satu dirham,
maka akan diganti dari pahala kebaikannya pada hari yang dinar dan dirham tidak
berguna lagi.” (H.R. Ibnu Majah).
4. Akan Mendapatkan Keburukan
“Siapa saja yang
berutang, seraya berniat untuk melunasinya, maka Allah akan melunasinya dari
orang tersebut pada hari kiamat. Sementara siapa saja yang berutang, seraya
tidak ada niat untuk melunasinya, kemudian ia meninggal, maka pada hari kiamat,
Allah berkata kepadanya, ‘Aku mengira bahwa Aku tidak mengambil haknya untuk
hamba-Ku.’ Maka diambillah kebaikan-kebaikannya, lalu diberikan kepada
kebaikan-kebaikan yang lain. Setelah tidak ada lagi kebaikan yang bisa diambil,
maka keburukan yang lain dilimpahkan kepadanya.” (H.R. Ath-Thabrani).
5. Allah Swt. Akan Merusak Orang yang Tidak
Berniat Membayar Utang
“Siapa saja yang mengambil
harta orang lain (berutang) seraya bermaksud untuk membayarnya, maka Allah akan
(memudahkan) melunasinya bagi orang tersebut. Dan siapa saja yang mengambilnya
seraya bermaksud merusaknya (tidak melunasinya), maka Allah akan merusak orang
tersebut.” (H.R. Ibnu Majah).
Baca Juga: Hadis-Hadis Rasulullah Seputar Qurban
6. Utang Akan Menjadi Beban di Akhirat
“Barangsiapa yang
berutang dan kemudian meninggal dunia dalam keadaan belum membayarnya, maka
utangnya akan menjadi beban bagi dirinya pada hari kiamat kelak.” (H.R.
Abu Dawud dan Tirmidzi).
Itulah azab yang akan didapatkan oleh mereka yang tidak mau
membayar utang. Selain keburukan di dunia, ia pun akan mendapatkan keburukan di
akhirat kelak. Naudzubillah. Semoga
bagi yang kini masih memiliki utang Allah Swt. mudahkan untuk membayar lunas
utangnya di dunia sehingga tak perlu utang tersebut dibawa ke akhirat.
Sahabat, jangan lupa untuk menunaikan sedekah hariannya
bersama Rumah Zakat ya. Kini bersedekah bisa sangat mudah dan cepat melalui smartphone. Sahabat bisa klik di sini
untuk mulai bersedekah.