Berzakat adalah suatu ibadah dan termasuk ke dalam rukun
Islam yang ketiga. Asal kata zakat dari ‘az-zaka’ yang artinya berkembang,
suci, serta berkah. Seperti yang dilansir dari Sayyid Sabiq melalui kitabnya
yang berjudul Fiqih Sunah, dinamakan zakat karena mengandung harapan agar
mendapatkan berkah, penyucian diri, dan tambahan kebaikan. Zakat ini merupakan
bagian dari hak Allah Swt. yang diberikan oleh manusia kepada golongan-golongan
yang berhak menerima zakat (mustahik).
Dalam Al-Qur’an, perintah berzakat ini bahkan disandingkan
dengan salat dalam 82 ayat. Perintah berzakat ini langsung turun dari Allah
Swt. melalui Al-Qur’an, juga terdapat dalam sunah Nabi Muhammad Saw., serta
seluruh ijma’ ulama.
“Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan
mereka.” (Q.S. At-Taubah: 103)
Baca Juga: Zakat Harta Anak Kecil dan Orang Gila
Dari ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa zakat itu
adalah kewajiban orang yang kaya (mampu secara harta). Hal tersebut ada dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad berikut ini, “Tidak diharuskan berzakat kecuali orang kaya.”
Alasan Harus Berzakat
1. Bisa membersihkan diri dari sifat kikir,
serakah, memandang rendah orang lain, dan keras hati terhadap orang-orang
miskin, serta hilang keburukannya.
Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang sahih
dari Anas Ra., “Seorang dari Tamim
menemui Rasulullah Saw. seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku seorang kaya
raya. aku punya banyak keluarga, harta, dan tamu. Karena itu, beritahulah aku
yang seharusnya kuperbuat dan bagaimana aku membelanjakannya?’ Rasulullah
menjawab, ‘Keluarkanlah zakat dari
hartamu itu karena ia akan membersihkanmu, jalinlah hubungan baik (silaturahmi)
dengan sanak keluargamu, dan perhatikanlah hak orang miskin, tetangga, dan
pengemis.’”
Di hadits yang lain juga dikatakan, “Siapa yang menunaikan zakat hartanya, maka
hilanglah keburukannya.”
2. Akan diteguhkan kedudukannya di dunia
Allah Swt. berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang jika Kmai teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat makruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan.” (Q.S. Al-Hajj: 41)
Baca Juga: Bolehkah Bersedekah dengan Seluruh Harta yang Dimiliki?
3. Agar terhindar dari siksa api neraka
Allah Swt. berfirman, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu
dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan
punggung mereka, (lalu dikatakan) kepada mereka, ‘Inilah harta yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu
simpan itu.’” (Q.S. At-Taubah: 34-35)
4. Agar harta tidak binasa
Asy-Syafi’I dan Bukhari dalam kitab At-Tarikh
meriwayatkan dari ‘Aisyah ra. bahwa Nabi Saw. bersabda, “Ketika harta zakat bercampur dengan harta lain, niscaya akan
merusaknya.” (H.R. Al-Humaidi)
Al-Humaidi
menambahkan, “Ketika telah jatuh kewajiban zakat atas hartamu lalu engkau tidak
menunaikannya, maka baik harta yang halal maupun haram akan binasa.”
