Sahabat, jika membuka media sosial maka pemberitaan yang
banyak beredar di masyarakat adalah berita-berita yang buruk. Pencurian,
penculikan, perundungan, pelecehan, pemerkosaan, pembunuhan, penganiayaan, penipuan,
hubungan sesama jenis, narkotika, dan lain sebagainya. Berita-berita buruk
tersebut rasanya membuat hati miris. Bahkan, yang lebih menohok lagi kejahatan
tersebut dekat dengan tempat tinggal kita atau masih berada di lingkungan kita.
Mengapa makin ke sini makin banyak kemungkaran? Seakan hal-hal
buruk tersebut seperti sesuatu yang tidak aneh lagi. Seakan
kemungkaran-kemungkaran tersebut sudah tidak menghebohkan lagi. Ada apa dengan dunia
di masa kini? Mengapa kemungkaran begitu merajalela? Sepertinya memang dunia
ini sedang tidak baik-baik saja.
Apa yang akan Sahabat lakukan jika melihat kemungkaran di
depan mata? Misalnya, Sahabat melihat sepasang anak SMA yang berpacaran dan
melakukan hal-hal yang di luar batas agama. Apakah Sahabat akan menegur mereka?
Ataukah Sahabat akan diam, berlalu, dan mengacuhkan mereka begitu saja? Ketahuilah
Sahabat, ternyata sebagai seorang muslim yang beriman, kita tidak boleh memilih
pilihan yang kedua.
Baca Juga: Macam-Macam Sedekah Subuh yang Bisa Dilakukan
Islam mengajarkan kita untuk peduli terhadap sekitar dan
melarang kita berbuat egois. Ya, Islam melarang kita untuk tutup mata, tutup
telinga, dan tutup mulut terhadap kemungkaran yang terjadi di sekitar kita. Islam
mengajarkan kita untuk berani melakukan amal
ma’ruf nahi mungkar (menyeru pada kebaikan dan mencegah keburukan). Kita memiliki
tugas untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam Al-Qur’an dan As-Sunah. Selain
itu, kita pun memiliki kewajiban untuk mencegah kejahatan terjadi.
Lalu, kembali kepada contoh kasus anak SMA di atas, apa yang
harus kita perbuat? Ya, tentu saja kita harus memisahkan mereka dengan tangan
kita apabila mereka melakukan hal di luar batas. Lalu menegur mereka untuk
mengingatkan. Kita harus berusaha mencegah mereka melakukan hal-hal buruk
lainnya. Tentu saja kita mencegah dengan cara-cara yang santun dan tanpa kekerasan.
Karena begitulah yang diajarkan Rasulullah saw. ketika berdakwah. Semoga saja
langkah kita mencegah keburukan bisa menjadi jalan hidayah bagi banyak orang. Aamiin.
“Barang siapa
dari kalian melihat kemungkaran maka hendaklah dia mengubah kemungkaran
tersebut dengan tangannya, apabila tidak sanggup ubahlah dengan lisannya,
apabila tidak sanggup ubahlah dengan hatinya (dengan doa), yang demikian adalah
selemah-lemah keimanan.” (H.R. Muslim dan lainnya dari Abi Said Al
Khudri.)
Apa yang Akan Terjadi
jika Membiarkan kemungkaran?
Sahabat ternyata ada hal buruk yang akan terjadi jika kita
membiarkan kemungkaran merajalela. Dan akibat yang ditimbulkannya sungguh
mengerikan. Apa sajakah akibat yang akan ditimbulkan?
1. Kemungkaran bisa menjadi budaya
Sahabat, jangan anggap enteng dengan
kemungkaran, meskipun itu adalah hal yang kecil. Mengapa? Karena kemungkaran
yang dilakukan oleh seseorang bisa menular kepada yang lainnya. Lalu apa efek
selanjutnya? Kemungkaran itu bisa menjadi budaya.
Misalnya adalah menyontek saat ulangan. Jika
menyontek dibiarkan, maka lambat laun akan menjadi budaya dan menjadi hal yang
lumrah di sekolah tersebut. Termasuk juga dengan suap-menyuap dalam sebuah
instansi. Bila dibiarkan maka akan menjadi hal lumrah dan kelak bisa menjadi
budaya.
Baca Juga: Menghindari Neraka Meski dengan Secuil Kurma
2. Akan menjadi penyakit sosial
Kemungkaran yang dibiarkan begitu saja
kelak akan menjadi penyakit sosial. Tentu saja penyakit sosial ini pun sangat
menular dan bisa berpengaruh terhadap masyarakat luas dan generasi-generasi
muda.
Misalnya, bila prostitusi dibiarkan, maka akan
terjadi keruntuhan akhlak di lingkungan tersebut. Tak hanya itu, aborsi pun akan
terjadi di mana-mana. Belum lagi penyakit yang mengancam kesehatan pun
mengintai. Hal ini pun bisa terjadi pada LGBTQ dan narkoba yang juga merupakan
penyakit sosial yang harus segera diberantas keberadaannya.
3. Akan menjadi bencana
Sahabat, akibat yang paling mengerikan dari
kemungkaran yang merajalela adalah bisa menjadi penyebab turunnya azab Allah
Swt. Azab ini tidak hanya mengenai orang-orang yang ingkar dan berbuat maksiat
saja, akan tetapi bisa menimpa orang-orang saleh.
Peringatan seputar ini disampaikan Allah
Swt. langsung dalam firman-Nya surah Al-Anfal ayat 25 berikut ini, “Dan peliharalah diri kalian dari fitnah
(siksaan) yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim saja di antara kalian, dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
Baca Juga: Lakukan Amalan Ini Agar Masuk Surga Tanpa Hisab
Sahabat, sudah bukan saatnya lagi untuk
diam melihat kemaksiatan di sekitar kita. Beraksilah dan cegahlah kemaksiatan
itu semampu yang kita bisa. Mulai sekarang berhentilah hanya memikirkan
kesalehan diri dan keluarga. Namun, pikirkanlah pula untuk membuat saleh
masyarakat sekitar kita.
Tugas amal ma’ruf nahi mungkar ini memang
begitu sulit dan berat. Namun, ketahuilah Sahabat, inilah jalan yang dilakukan
Rasulullah saw. dan para Nabi terdahulu. Inilah jalan kebenaran yang sejatinya
harus kita contoh. Inilah jalan menuju surga-Nya.