Allah Azza Wa Jalla menyukai hamba-hamba-Nya yang berdoa. Bahkan,
dalam surah Al-Mu’min ayat 60 Allah Swt. telah menegaskan akan mengabulkan doa
hamba-hamba-Nya yang memohon dengan tulus kepada-Nya.
Dan Tuhanmu berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina.”
Di ayat tersebut, Allah Swt. pun menyampaikan bahwa Allah
Swt. tidak menyukai orang-orang yang sombong tak mau berdoa dan enggan
menyembah-Nya. Bahkan, balasan bagi mereka adalah siksa Jahannam yang
mengerikan.
Baca Juga: Anjuran Ketika Masuk Mekah dan Masjidil Haram
Oleh karena itu, sebagai muslim yang beriman dan bertakwa, tentulah
kita harus banyak-banyak berdoa kepada Allah Swt. khususnya di waktu yang
istimewa dan di tempat yang juga istimewa.
Nah, terkait tempat yang mustajab dikabulkannya doa, rupanya
di Mekah dan Madinah ada tempat-tempat yang bisa lekas dikabulkan oleh Allah
Swt. Berikut penjelasannya seperti yang telah dilansir dari berbagai sumber.
1. Multazam
Multazam ini merupakan dinding Ka’bah yang terletak
di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Jarak antara keduaya kurang lebih dua
meter. Perlu kita ketahui, Hajar Aswad sendiri merupakan batu berwarna hitam
yang diyakini berasal dari surga dan letaknya ada di sudut Ka’bah tepatnya di
Rukun Yamani.
Alasan mengapa Multazam itu tempat yang
mustajab untuk berdoa karena ada faktor bersejarah di mana Nabi Ibrahim as.
yang meninggikan fondasi K’abah. Selain itu, karena faktor Hajar Aswad, serta
faktor jutaan muslim yang berthawaf mengelilingi Ka’bah.
2. Hijr Ismail
Hijr Ismail merupakan bagian utara Ka’bah
yang bentuknya setengah lingkaran. Dinamakan Hijr Ismail karena memang bagian
dari Ka’bah ini dibangun oleh Nabi Ismail as. ketika membantu ayahnya (Nabi
Ibrahim as.) membangun Ka’bah. Keutamaan Hijr Ismail adalah salat sunah dan
berdoa di dalamnya.
Baca Juga: Inilah Keutamaan Talbiyah Saat Haji dan Umrah
3. Rukun Yamani
Posisi Rukun Yamani berada di arah barat
daya Ka’bah yang kiswahnya terbuka, tepatnya sebelum Hajar Aswad dari arah
dilakukannya thawaf. Tinggi Rukun Yamani adalah 10, 25 meter. Dinamakan Rukun
Yamani karena berada di arah Yaman. Rukun Yamani ini juga merupakan letak qowa’id (pondasi) yang dibuat oleh Nabi
Ibrahim as. Salah satu sunah yang bisa
dilakukan ketika berada di Yukun Yamani adalah mengusap atau menyentuh Rukun
Yamani.
4. Maqam Nabi Ibrahim
Maqam di sini bukan artinya makam atau tempat
dikuburnya Nabi Ibrahim as. Namun, Maqam Ibrahim di sini merupakan sebongkah
batu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim as. Di batu inilah Nabi Ibrahim as.
berdiri dan meletakkan batu pertama pembangunan Ka’bah bersama putranya Nbai
Ismail as. Awalnya Maqam Ibrahim ini ada
di dalam Ka’bah, tapi di masa Rasulullah Saw. dipindahkan ke luar Ka’bah yang
jaraknya beberapa meter dari Ka’bah. Maqam Ibrahim ini dilindungi oleh kaca dan
dipercaya jadi tempat mustajabnya berdoa.
5. Muzdalifah dan Mina
Muzdalifah adalah tempat terbuka di antara
Mina dan Arafah, yang di dalamnya Jemaah haji melakukan mabit setelah wukuf di
Arafah. Dijadikannya Muzdalifah tempat mabit agar memberikan kesempatan Jemaah haji
beristirahat terlebih dahulu. Karena agenda selanjutnya cukup berat, yakni
melempar jumrah Aqabah di Mina.
Baca Juga: 3 Masjid yang Disunahkan untuk Dikunjungi Umat Islam
6. Raudhah
Raudhah dikenal sebagai tempat yang
paling mustajab berdoa di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Rasulullah Saw. sendiri
menyebut Raudhah sebagai taman surga. “Antara
rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.” (H.R. Bukhari
dan Muslim).
Ciri-ciri Raudhah adalah
tiang-tiang berwarna putih dan karpet putih. Luas Raudhah sekitar 330 meter
persegi yang posisinya memanjang dari arah timur hingga barat sapanjang 22
meter dan dari arah utara sampai selatan sepanjang 15 meter.
7. Di dalam Ka’bah
Tempat selanjutnya yang mustajab doa adalah
di dalam Ka’bah. Hanya saja tidak semua orang bisa masuk ke dalam Ka’bah dan
salat di dalamnya. Namun, sebagai gantinya bisa salat di Hijr Ismail.
Dalam sebuah hadits, dari Aisyah
ra. berkata, “Saya dahulu ingin
masuk ke dalam Baitullah dan salat di dalamnya, maka Rasulullah SAW menggandeng
tangan dan membawaku masuk ke dalam Hijir lalu bersabda, ‘Salatlah di dalam
Hijir jika engkau ingin masuk ke dalam Baitullah, karena sesungguhnya Hijir itu
adalah bagian dari Baitullah. Akan tetapi kaummu (Quraisy) kekurangan biaya
ketika membangun Ka’bah (merenovasinya) sehingga mereka terpaksa mengeluarkannya
dari Baitullah.'” (H.R. Abu Dawud)