[:ID]JAKARTA. (04/11) Ketika langit pagi yang cerah mengiringi perjalanan bapak-bapak guru menuju pusat ibu kota, para laskar juara bersiap-siap rangkaian kegiatan yang diantaranya adalah: Shalat Dhuha berjamaah, doa bersama, latihan pramuka, dan muhadhoroh. Oleh karena sebagian guru laki-laki sedang melaksanakan aksi bela Islam, maka kegiatan sekolah dipegang penuh oleh guru perempuan dan 1 orang guru tahfidz.
Kegiatan muhadhoroh yang bertema Aksi Bela Islam ini diawali dengan drama teatrikal Asbabun Nuzul QS. Al Maidah: 51 – 52 oleh siswa-siswi kelas 6, Dacil oleh Najwa Maulida siswi kelas 3, musikalisasi puisi Cinta Al-Qur’an oleh Chece Kirani dan siswi kelas 5 lainnya. Kegiatan muhadhoroh ini diakhir dengan Orasi Aksi Bela Islam beserta penandatangan Janji Muslim Sejati SD Juara.
“Dalam drama tersebut, sebagian cuplikan dialog dilakonkan dan sebagian lagi diceritakan oleh Sang Narator (karena ada keterlibatan Rasulullah SAW yang tak boleh diperankan dalam drama). Inti drama tersebut mengisahkan pengusiran Kaum Yahudi Bani Qunaiqa sebab Yahudi Bani Qunaiqa telah mengkhianati perjanjian dalam Piagam Madinah.” jelas asalah seorang guru.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk menanamkan kecintaan anak-anak terhadap agama Islam, dalam hal ini Al Quran. Ini adalah salah satu upaya kami juga dalam Aksi Bela Quran.” Tambahnya.
Newsroom/Arif Rahman
Jakarta[:en]JAKARTA. (11/04) When the bright morning sky accompanied the journey of Male teachers towards the center of the capital, the army of champions was preparing a series of activities which include: Dhuha prayer in congregation, praying together, scout exercises, and muhadhoroh. Therefore the majority of male teachers were implementing Stand for Islam Action, then all of school activities held by female teachers and one Tahfidz teacher.
Muhadhoroh with the theme Islamic action began with a theatrical drama asbab al-nuzul QS. Al Maidah: 51-52 by 5th grade students, Dacil by Najwa Maulida 3rd grade student, musical poems Love Qur’an by Chece Kirani and 5th grade students. This muhadhoroh activity ended with Stand for Islam Action Oration and signed SD Juara True Muslim Promise.
“In the drama, some snippets of dialogue performed by students and partly told by the narrator (because there is no involvement of the Prophet Muhammad that should not be portrayed in a drama). The core drama tells the expulsion of the Jews because the Jews of Bani Bani Qunaiqa has betrayed the agreement in the Medina Charter. “Explained the teacher.
“This is an effort to instill a love of children against Islam, in this case the Quran. This is one of our efforts also in Stand for Islam Action. “She added.
Newsroom/Arif Rahman
Jakarta[:]