INGIN BERQURBAN? SIMAK ATURAN BERQURBAN SAAT IDUL ADHA

oleh | Jun 7, 2024 | Inspirasi

Idul Adha merupakan salah satu momen istimewa
bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain merayakan hari raya, Idul Adha juga
menjadi waktu di mana seluruh umat Muslim menunaikan ibadah qurban sebagai bentuk
ketaatan kepada Allah SWT.

Namun,
sebelum kita melaksanakan ibadah qurban, ada baiknya kita memahami
aturan-aturan yang perlu diperhatikan. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya,
yuk simak artikel berikut!

Makna dan Hikmah
Berqurban

Bagi umat
Muslim, berqurban memiliki makna yang sangat mendalam. Ini adalah bentuk
ketaatan kita kepada Allah SWT, sekaligus meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim
AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, demi memenuhi perintah Allah
SWT. Tidak hanya tentang menyembelih hewan, qurban juga tentang keikhlasan,
ketaatan, dan kepedulian terhadap sesama.

Hikmah dari
berqurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan harta
kita. Dengan berbagi daging qurban, kita juga bisa membantu mereka yang
membutuhkan, sehingga dapat mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan sesama
umat Muslim. Allah SWT berfirman:

وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن
بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

“Dan
bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa
hewan ternak.”
(Q.S. Al-Hajj ayat 34).

Hewan yang
Boleh Dijadikan Qurban

Tidak semua
hewan bisa dijadikan qurban. Hewan yang boleh digunakan yaitu hewan ternak
seperti unta, sapi, kambing, atau domba. Selain harus sehat, hewan tersebut
tidak cacat, dan telah mencapai umur tertentu. Untuk kambing atau domba,
minimal berumur satu tahun. Sedangkan sapi atau unta minimal berumur dua tahun.

Pemilihan
hewan qurban yang sesuai syarat merupakan hal penting agar qurban kita diterima
oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,
“Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan qurban: yang jelas
buta sebelah matanya, yang jelas sakitnya, yang jelas pincangnya, dan yang
sangat kurus sehingga tidak mempunyai sumsum tulang.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Waktu
Pelaksanaan Qurban

Waktu
pelaksanaan qurban dimulai setelah shalat Idul Adha hingga hari tasyrik
berakhir, yaitu pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Penyembelihan hewan
qurban dilakukan setelah shalat Idul Adha. Jika dilakukan sebelum shalat, maka
qurban tersebut tidak sah dan hanya dianggap layaknya sedekah biasa.

Menentukan
waktu yang tepat untuk berqurban akan memastikan bahwa ibadah kita sah dan
diterima oleh Allah SWT. Dalam sebuah hadits disebutkan,
“Barangsiapa yang menyembelih (hewan qurban)
sebelum shalat (Idul Adha), maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan
barangsiapa yang menyembelih setelah shalat dan dua khutbah, maka sempurnalah
ibadahnya dan ia mendapatkan sunnah kaum muslimin.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Tata Cara
Penyembelihan Hewan Qurban

Penyembelihan
hewan qurban harus dilakukan dengan cara yang sesuai syariat. Hewan harus
disembelih dengan membaca bismillah dan takbir, serta memastikan bahwa aliran
darah keluar dengan sempurna. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hewan
mati dengan cara yang paling tidak menyakitkan sehingga dagingnya halal untuk
dikonsumsi.

Setelah hewan
disembelih, daging qurban harus dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk
keluarga yang berqurban, sepertiga untuk kerabat dan tetangga, dan sepertiganya
lagi untuk kaum fakir miskin. Hal ini mencerminkan nilai-nilai keadilan dan
kepedulian sosial dalam Islam.

Niat dan
Keikhlasan dalam Berqurban

Dalam setiap
ibadah, niat adalah hal yang paling penting, termasuk berqurban. Kita harus
memastikan bahwa niat qurban kita murni karena Allah SWT, bukan karena ingin
dipuji atau untuk kepentingan duniawi. Maka dari itu, keikhlasan menjadi kunci
utama agar qurban kita diterima oleh Allah SWT.

قُلْ إِنَّ
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا
شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah:
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah aku
diperintahkan, dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (kepada
Allah).”
(Q.S. Al-An’am ayat 162-163).

Pembagian Daging
Qurban

Setelah hewan
disembelih, daging qurban harus dibagi dengan adil. Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, daging dibagi menjadi tiga bagian, dimana sepertiga untuk keluarga
yang berqurban, sepertiga untuk kerabat dan tetangga, dan sepertiganya lagi
untuk kaum fakir miskin. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua orang
dapat merasakan kebahagiaan Idul Adha.

Dengan
berbagi daging qurban, kita bisa mempererat tali persaudaraan sekaligus
membantu mereka yang kurang beruntung. Ini juga sebagai bentuk rasa syukur kita
kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan.

Etika dan Adab dalam Berqurban

Saat
melaksanakan ibadah qurban, kita juga harus memperhatikan etika dan adab. Mulai
dari memilih hewan yang terbaik, memperlakukan hewan dengan baik sebelum
disembelih, hingga bersikap ramah kepada orang-orang di sekitar tempat
penyembelihan. Semua ini mencerminkan akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam.

Rasulullah
SAW bersabda
“Kebersihan
adalah sebagian dari iman.”

(HR. Muslim). Menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat penyembelihan juga
penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kenyamanan masyarakat
sekitar. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan dan
memberikan contoh yang baik kepada orang lain.

Kesimpulan

Itulah tadi
pembahasan mengenai aturan berqurban saat Idul Adha. Jadi, berqurban saat Idul
Adha tidak hanya tentang menyembelih hewan, tetapi merupakan bentuk ketaatan
dan keikhlasan kita kepada Allah SWT. Dengan memahami aturan-aturan berqurban,
kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar. Nah, sekian artikel kali ini.
Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di
Rumah Zakat.

 

 

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0