Melakukan ziarah kubur itu dianjurkan agar memetik pelajaran
dan peringatan, khususnya perihal kematian. Abu Hurairah meriwayatkan, “Nabi saw. menziarahai makam ibunya. Beliau
menangis, sehingga para sahabat yang bersamanya juga menangis. Beliau bersabda,
‘Aku memohon kepada Tuhanku agar diperkenankan memohonkan ampun bagi ibuku,
tetapi Dia tidak berkenan. Dan aku memohon untuk diperkenankan menziarahi
makamnya, dan Dia memperkenankan. Karena itu, berziarahlah ke makam, karena
dapat mengingatkan kalian akan kematian.” (H.R. Ahmad, Muslim, Ash-habus Sunan
kecuali Tirmidzi).
Ketika melakukan ziarah kubur, ada tata cara yang bisa kita
perhatikan. Tata cara ini berisikan salam dan doa yang ditujukan bagi penghuni
kubur. Seperti yang dirangkum dari buku Fiqih Sunah 2 karya Sayyid Sabiq,
berikut penjelasannya:
1. Buraidah
meriwayatkan, “Nabi saw. telah
mengajarkan kepada para sahabat, jika mereka menziarahi kuburan agar ada yang
mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum, wahai penghuni kubur yang muslim dan mukmin,
Insyaallah kami juga akan menyusul. Kalian adalah para pendahulu dan kami para
pengikut. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kami dan untuk kalian.”
(H.R. Ahmad, Muslim, dan perawi lain).
Baca Juga: Hak Orangtua Setelah Mereka Meninggal Dunia
2. Ibnu
Abbas meriwayatkan bahwa ketika Nabi saw. lewat di pemakaman Madinah, beliau
memandang ke arah pemakaman Madinah, beliau memandang ke arah pemakaman itu,
dan berkata, “Salam sejahtera untuk
kalian wahai para penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian.
Kalian para pendahulu dan kami para pengikut.” (H.R. Tirmidzi).
3. Aisyah
meriwayatkan, “Di setiap pengujung malam
jatah Aisyah, Nabi menziarahi pemakaman Baqi’ dan mengucapkan, ‘Salam sejahtera
untuk kalian, kampong orang-orang beriman. Apa yang dijanjikan untuk kalian
akan datang kepada kalian dengan segera. Insyaallah kami juga akan menyusul
kalian. Ya Allah, ampunilah para penghuni Baqi’ yang berbahagia ini.” (H.R.
Muslim).
4. Juga
diriwayatkan dari Aisyah, “Aku bertanya
kepada Rasulullah saw., ‘Apa yang aku ucapkan kepada mereka, ya Rasul?’ Beliau
menjawab, ‘Ucapkanlah, salam sejahtera untuk kalian, para penduduk kampong yang
mukmin dan muslim. semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, yang
mendahului dan yang belakangan. Insyaallah kami akan menyusul kalian.’”
Baca Juga: Orang yang Meninggal Sebelum Mengqadha Puasanya
Menurut Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqih Sunah, orang-orang
yang mengusap kuburan, mencium kuburan, dan berjalan mengelilingi kuburan
merupakan perbuatan bid’ah yang keliru dan tidak diajarakan oleh Rasulullah
saw. perbuatan mengusap, mencium, dan mengelilingi kuburan hanya khusus
dilakukan untuk Ka’bah yang memiliki keistimewaan tersendiri.
Dilarang juga untuk mengajukan permintaan kepada mayat yang
sudah meninggal dan dikubur, bersumpah atas nama mayat tersebut, dan meminta
tolong atau memohon segala sesuatu yang diinginkan oleh orang hidup kepada
mayat. Karena sejatinya orang yang sudah meninggal tidak bisa mengabulkan
permintaan orang yang masih hidup.