SIAPA ITU YA’JUJ DAN MA’JUJ?

oleh | Aug 11, 2023 | Inspirasi

Hadirnya Ya’juj dan Ma’juj merupakan salah satu tanda
hadirnya kiamat. Menurut Ibnu Katsir, Ya’juj dan Ma’juj ini merupakan keturunan
Adam dan dari keturunan Nuh yang merupakan anak keturunan Yafits. Masih menurut
Ibnu Katsir, Ya’juj dan Ma’juj ini merupakan nenek moyang bangsa Turki dan
Mongol yang dikurung oleh benteng tinggi yang sangat kokoh. Benteng yang
terbuat dari campuran besi dan tembaga itu dibangun oleh orang saleh bernama Zulkarnain.
 

Ya’juj dan Ma’juj ini dikenal sangat jahat, suka membunuh,
dan merusak apapun yang dilewatinya. Menurut buku Sepuluh Peristiwa Besar
Menjelang Kiamat Kubra oleh Niaga Swadaya, Ya’juj dan Ma’juj ini jumlahnya
lebih banyak dibandingkan manusia. Yajuj dan Majuj tidak akan mati sebelum
melahirkan anak dan sekali melahirkan sedikitnya berjumlah seribu anak.

Ya’juj da Ma’juj ini pun terkenal sangat rakus dan serakah. Sumber
makanan bisa langsung habis dan sumber minuman bahkan dari sungai bisa langsung
mongering. Di akhir zaman nanti, Ya’juj dan Ma’juj akan berperang melawan Isa
dan pasukannya di bukit Tursina.

Baca Juga: Mengenal Pohon-Pohon Surga

Kisah Ya’juj dan Ma’juj
dalam Al-Qur’an

Kisah Ya’juj dan Ma’juj diabadikan dalam Al-Qur’an surah
Al-Kahfi ayat 83-99. Berikut kisahnya:

83. “Dan mereka
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah, “Akan kubacakan
kepadamu kisahnya.”

84. “Sungguh, Kami
telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan
kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu,”

85. “maka dia pun
menempuh suatu jalan.”

86 “Hingga ketika dia
telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di
dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak
beragama). Kami berfirman, “Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau
berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.”

87. “Dia (Zulkarnain)
berkata, “Barangsiapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan
dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang
sangat keras.”

88. “Adapun orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai
balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”

89. “Kemudian dia
menempuh suatu jalan (yang lain).”

90. “Hingga ketika dia
sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari)
bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka
dari (cahaya matahari) itu,”

91. “demikianlah, dan
sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain).”

92. “Kemudian dia
menempuh suatu jalan (yang lain lagi).”

93. “Hingga ketika dia
sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu
kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.”

94. “Mereka berkata,
“Wahai Zulkarnain! Sungguh, Ya’juj dan Ma’juj itu (makhluk yang) berbuat
kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan
dinding penghalang antara kami dan mereka?”

95. “Dia (Zulkarnain)
berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada
imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan
dinding penghalang antara kamu dan mereka.”

96. “Berilah aku
potongan-potongan besi!” Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang)
sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah
(api itu)!” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun
berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi
panas itu).”

97. “Maka mereka
(Ya’juj dan Ma’juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula)
melubanginya.”

98. “Dia (Zulkarnain)
berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku
sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar.”

99. “Dan pada hari itu
Kami biarkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) berbaur antara satu dengan yang lain,
dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.”

Baca Juga: Mengenal Pintu-Pintu Surga

Kabarnya, Ya’juj dan Ma’juj saat ini masih berada di dalam
sebuah jurang yang sangat lebar dan luas. Jurang itu kabarnya diapit oleh dua
buah gunung yang bernama Amlas dan Munqatiq. Di antara kedua gunung tersebut
dibuatlah tembok yang sangat kokoh sesuai dengan isi kandungan surah Al-Kahfi
di atas. Wallohu’alam bishawab.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0