Sahabat, setiap manusia pasti dipergilirkan bahagia dan
sedihnya. Termasuk juga kelancaran dan permasalahannya. Takdir kehidupan manusia
tidak ada yang sama, termasuk juga ujian. Manusia itu ada yang diuji dengan
kemiskinan, kesehatan, kekayaan, keluarga, pangkat, jabatan, termasuk di
dalamnya ujian wanita. Bobot kesulitan pun beragam dan berbeda-beda. Ada yang
diujinya ringan, sedang, sampai dengan yang sangat berat.
Teringat pesan dari Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau
saw. menjawab, “Para Nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang sesudah
mereka secara berurutan berdasarkan tingkat kesalehannya. Seseorang akan diberikan
ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah cobaan baginya.
Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin
akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa
sedikit pun.” (H.R Bukhari).
Dari hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa bobot ujian
setiap orang yang diberikan oleh Allah Swt. itu bertingkat-tingkat. Ketahuilah,
semakin tinggi derajat keimanan seseorang, maka akan semakin berat ujian yang
dialaminya.
Baca Juga: Benarkah Manusia Akan Dibangkitkan dari Tulang Ekor?
Sebenernya ujian merupakan proses penguatan iman dan
ketakwaan seorang hamba. Solusi terbaik adalah bersabar dan menerima dengan
keikhlasan apa yang terjadi. Tidak perlu segala ujian disikapi secara
berlebihan. Merenunglah, lalu berpikir dan temukanlah hikmah yang bisa kita
petik dari semua bentuk ujian dalam kehidupan yang tengah kita alami.
Sikap ikhlas, lapang dada atas ketetapan Allah Swt. serta
tafakur yang kita lakukan bisa memberikan pengalaman spiritual yang yang hebat.
Semua kejadian dalam kehidupan kita pun sejatinya bisa menjadi bekal dalam
menjalani kehidupan. Kita hidup di dunia seperti tengah bersekolah. Nilai yang
akan kita peroleh ditentukan dengan tingkat kesabaran, keikhlasan, keimanan
yang kita miliki. Jika kita mampu
mengambil pelajaran dari kisah hidup kita, maka kemuliaan hiduplah yang akan kita
dapatkan.
Dalam sebuah hadits Nabi saw., bersabda, “Seorang muslim yang tertimpa kecelakaan,
kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, maupun kedukacitaan, walau pun
hanya tertusuk duri, niscaya Allah akan mengampuni dosanya sesuai apa yang
menimpanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Sedekah Tanda Syukur
Dari hadits di atas kita bisa belajar bahwa setiap ujian
yang diberikan oleh Allah Swt. sebenarnya mengandung hikmah kebaikan. Siapa
saja yang mendapatkan ujian, termasuk di rikita, hendaknya merenungkan apa
makna di balik kejadian yang dialaminya. Ketika Allah Swt. mendatangkan ujian
kepada kita, tiada lain merupakan bukti kecintaan Allah dan sungguh Allah Swt.
ingin mengangkat derajatnya.
Sahabat, semoga kita bisa melewati semua ujian dari Allah
Swt. dan mampu mengambil hikmahnya,
terus berupaya menjadi manusia yang menjalani kehidupan sesuai dengan
syariat Allah Swt. Hasbunallaah wa ni’mal wakiil ni’mal maulaa wa ni’mannashiiir. Laa
haulaa walaa quwwatta ilabillaah.
