Setiap tahun umat Islam di berbagai negara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw. yang dikenal sebagai Maulid Nabi. Umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu cara untuk mengenang jasa-jasa rasulullah saw. selama hidup dan ajaran Islam yang disebarkan. Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk meneladani Rasulullah saw. dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah saw. adalah Nabi sekaligus Rasul terakhir yang memberikan teladan dalam berbagai aspek kehidupan bagi umat manusia. Rasulullah saw. meninggalkan mukjizat yang dijadikan sebagai pedoman umat manusia yang bernama kitab Al-Qur’an.
Menurut literatur sejarah, Rasulullah saw. dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Informasi tersebut berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas. Sementara itu, Rasul saw. lahir di Kota Mekah yang terkenal sebagai kota suci umat Islam.
Baca Juga: Beginilah Tahajudnya Rasulullah saw
Meskipun memang waktu kelahiran Nabi saw. ada beberapa perbedaan pendapat, akan tetapi semua ulama sepakat jika Rasulullah saw. lahir di Tahun Gajah. Di tahun itulah Raja Abrahah melakukan penyerangan untuk menghancurkan Ka’bah. Namun, niat Raja Abrahah itu gagal karena Ka’bah dijaga oleh Allah Swt dengan menurunkan pasukan burung ababil.
Kembali ke pembahasan Maulid Nabi Muhammad saw., sebenarnya peringatan Maulid Nabi sudah berlangsung dari sejak lama, bahkan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Seperti yang dikutip dari buku Pro Kontra Maulid Nabi karya AM Waskito, asal-usul perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. sudah ada sejak dahulu. Misalnya saat masa Dinasti Ubaid atau Fathimi di Mesir pada tahun 362-567 Hijriah yang dikenal beraliran Syiah Ismailiyah atau Syiah Rafidhah.
Sementara itu, perayaan Maulid Nabi Muhammad saw. di kalangan ahlus sunnah atau Sunni bisa dilacak terjadi di masa Gubernur Irbil
dari Irak yang bernama Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri yang hidup pada masa 549-630 Hijriah.
Baca Juga: Adab Makan dan Minum Seperti yang Dicontohkan Rasulullah
Di masa Gubernur Irbil ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. dihadiri oleh berbagai tokoh, misalnya menghadirkan para ulama, ahli
tasawuf, orang-orang yang berilmu, serta mengikutsertakan seluruh rakyatnya. Tak lupa dihidangkan juga aneka makanan, pemberian hadiah, serta sedekah kepada kaum fakir miskin.
Tak hanya itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. diselenggarakn juga oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau dikenal juga sebagai
Muhammad Al Fatih. Ia mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. untuk menguatkan semangat berjihad kaum muslimin untuk menghadapi Perang Salib dan mengambil alih Yerusalem.
Baca Juga: Masyaallah! Beginilah Kedudukan Rasulullah pada Hari Kiamat
Sementara sejarah peringatan Maulid Nabi di Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo atau sekitar tahun 1404 masehi.
Peringatan Maulid Nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat agar memeluk agama Islam. Di masa itu, peringatan Maulid Nabi dikenal juga dengan nama Syahadatin, Gerebeg Mulud, dan lain sebagainya. Biasanya diadakan juga upacara nasi gunungan yang kemudian makanan-makanan hasil bumi itu kemudian disedekahkan kepada masyarakat.
Sahabat, itulah sejarah singkat Maulid Nabi Muhammad saw. Tujuan dari peringatan Maulid Nabi adalah agar umat Islam lebih mengenal lagi sosok Rasulullah saw. Tentunya kita pun jangan sampai terpaku dan berhenti hanya sebatas mengikuti peringatannya saja. Namun, kita harus lebih mendalami lagi perjalanan dan pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Nabi Muhammad saw. yang mulia.