Allah Swt. telah mensyariatkan salat sunah bagi
hamba-hamba-Nya untuk melipatgandakan pahala dan menyempurnakan kekurangan
dalam salat fardhu. “Siapa yang
mengerjakan salat sunah dalam sehari sebanyak dua belas rakaat, selain salat
fardhu, Allah Ta’ala akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” (H.R.
Muslim).
Salah satu salat sunah yang disukai Allah Swt. adalah salat
qiyamul lail atau tahajud. Tahajud ini diperintahkan langsung oleh Allah Swt
kepada Nabi Muhammad Saw. Sehingga salat tahajud ini menjadi kebiasaan dari
keseharian Rasulullah Saw. Nabi Saw. mengerjakan salat malam dan mengurangi
tidur di malam hari. Padahal, Rasulullah Saw. sudah dijamin masuk surga oleh
Allah Swt. Tentunya Rasulullah Saw. adalah sebaik-baik teladan bagi umatnya.
Baca Juga: Kenapa Harus Kurban ke Pelosok?
Di tulisan pertama, telah dijelaskan sebab-sebab zahir yang
bisa memudahkan seseorang bangun untuk tahajud. Untuk membaca tulisan pertama
bisa klik di sini. Sementara di tulisan kedua ini akan dibahas sebab-sebab batin
yang disarikan dari Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumud Din yang dikutip
dari buku Menyibak Tabir Sepertiga Malam karya Muhammad bin Su’ud bin Muhammad
Al ‘Ariifiy. Berikut penjelasannya:
1. Selamatnya hati dari sifat hasad kepada
kaum muslimin, bid’ah, dan kerisauan berlebihan terhadap dunia
Mereka yang sibuk dalam urusan dunia dan
tumbuh sifat-sifat hasad dalam hatinya maka ia akan sulit untuk bangun malam
dan mengerjakan salat tahajud. Jika pun bangun, ia pun akan disibukkan dengan
dunianya dan lupa terhadap akhiratnya.
2. Rasa takut dalam hati akan azab neraka
Mereka yang selalu memikirkan akhirat,
memikirkan azab neraka, dan memikirkan nikmatnya surga, maka ia akan memiliki
semangat untuk bangun malam untuk mendirikan tahajud.
Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
3. Memahami keutamaan tahajud
Agar semangat bangun untuk salat malam,
maka perkayalah hati dan pikiran dengan ilmu. Ilmu-ilmu ini bisa didapat dari
ayat-ayat-Nya, hadits-hadits, hingga kajian-kajian perihal qiyamul lail.
4. Memiliki keimanan dan cinta kepada Allah
Swt.
Sebab ini adalah sebab yang paling utama. Jika
seseorang beriman dan mencintai Allah Swt., maka ia akan rindu untuk bermunajat
di sepertiga malam kepada-Nya. Ia akan rindu ber-khalwat dengan-Nya. Bahkan, ia
akan menantikan perjumpaan bersujud dan berdoa di sepertiga malam hanya
untuk-Nya. Maka, keimanan ini adalah modal utama yang harus terhujam kuat di
dalam hati bagi mereka yang merindukan kenikmatan tahajud.