Salat Idul Adha hukumnya adalah sunah muakkad. Artinya,
salat ini meski tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan dan mengikat untuk
dikerjakan karena mengandung nilai-nilai syiar Islam. Rasulullah Saw.
memerintahkan laki-laki, perempuan, orangtua, remaja, anak-anak, bahkan
perempuan yang sedang haid untuk ikut mendengarkan khutbah di Hari Raya.
Ibnu Abbas meriwayatkan, “Pada
Idul Fitri atau Idul Adha, aku berangkat bersama Rasulullah. Beliau salat lalu
berkhutbah. Kemudian mendatangi kaum wanita, memberi mereka nasihat dan
menyuruh bersedekah.” (H.R. Bukhari)
Baca Juga: 5 Amalan Menuju Pernikahan
Niat Salat Idul Adha
1. Niat untuk makmum
“Usholli
sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi
ta’aalaa.”
Artinya: “Saya niat salat sunah
Iduladha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”
2. Niat untuk imam
“Usholli
sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi
ta’aalaa.”
Artinya: “Saya niat salat sunah Iduladha
dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.”
Baca Juga: Haramnya Ghibah dan Perintah Menjaga Lisan
Tata Cara Salat Idul
Adha
1. Tidak ada salat sunah qabliyah dan ba’diyah
“Rasulullah
SAW keluar pada hari Iduladha atau Idulfitri, lalu beliau mengerjakan salat Id
dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan salat qobliyah maupun
ba’diyah,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Tidak ada azan dan iqamah
“Aku beberapa kali melaksanakan salat
Id bersama Rasulullah Saw., bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak
ada azan maupun iqamah,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Rukun salat Idul Adha
– Niat salat (imam dan makmum).
– Takbiratul ihram.
– Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak 7 kali. Di
antara takbir disunahkan membaca zikir memuji Allah.
– Membaca surah Al Fatihah dilanjutkan surah
lainnya.
– Rukuk dengan tuma’ninah.
– Iktidal dengan tuma’ninah.
– Sujud dengan tuma’ninah.
– Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
– Sujud kedua dengan tuma’ninah.
– Bangkit dari sujud dan bertakbir.
– Takbir zawa-id sebanyak 5 kali. Di antara takbir
disunahkan membaca zikir memuji Allah.
– Rukuk dengan tuma’ninah.
– Iktidal dengan tuma’ninah.
– Sujud dengan tuma’ninah.
– Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
– Sujud kedua dengan tuma’ninah.
– Duduk tasyahud dengan tuma’ninah.
– Salam.
– Tertib melakukan rukun secara berurutan.
4. Membaca zikir
“Subhanalloh
wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.”
Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian
bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar.”
Baca Juga: Menjaga Pandangan Merupakan Ciri Muslim yang Baik
Doa Salat Idul Adha
Berikut doa-doa yang bisa dibaca setelah salat Idul Adha:
1. Memperbanyak Istighfar
Astaghfirullah
Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi.”
Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah yang
Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri
Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
2. Membaca doa keselamatan
“Allahumma
antassalam waminkassalam tabarakta Ya Dzaljalali wal ikram.”
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah As-Salaam
(yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan
kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau
Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik,” (H.R. Muslim)
3. Memperbanyak kalimat tauhid
“Laa
ilaha illallah wahda, laa syarika lah, Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala
kulli syai-in qodiir.”
Artinya: “Tidak ada Rabb yang berhak disembah
kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan.
Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”