Kebutuhan kita sebagai manusia bukan hanya berhenti di
sandang, pangan, dan papan. Ada juga kebutuhan pendidikan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas diri dan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan
hidup. Dapat memberikan pendidikan terbaik pada anak hingga jenjang perguruan
tinggi atau kuliah tentu menjadi harapan setiap orang tua.
Menyiapkan dana pendidikan sendiri menjadi PR besar bagi
orang tua. Pasalnya, biaya pendidikan semakin meningkat setiap tahunnya. Tidak
sedikit orang tua yang harus jungkir balik bekerja agar dapat menabung demi
menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya.
Baca Juga: 4 Keutamaan Menunaikan Ibadah Haji
Untuk menyiapkan sejumlah dana pendidikan mulai sekolah di
usia dini, sekolah dasar, hingga kuliah, ini tipsnya:
1. Tentukan dulu
jenjang pendidikan yang akan dilalui satu anak dan umur anak saat ini. Jadi,
kalau saat ini anak sedang duduk di kelas 3 SD, maka kita perlu menyiapkan dana
untuk uang pangkal masuk SMP di tiga tahun kemudian, masuk SMA di enam tahun
kemudian, dan masuk ke perguruan tinggi tujuan sembilan tahun kemudian. “Starting point-nya dari usia anaknya.”
2. Memperkirakan biaya
tiap jenjang pendidikan, kita harus riset. Setiap sekolah biasanya sudah
menyediakan informasi tuition fee
yang berisi uang pangkal, biaya pendaftaran, biaya kegiatan tahunan, dan juga
SPP-nya. Rajin-rajin cek ke sekolah yang diincar, ya!
3. Jangan lupa hitung
inflasi. Bila sudah mendapat perkiraan biaya masuk ke sekolah tujuan, maka
jangan lupa memasukkan inflasi ke dalam perhitungan. Kita perlu adaptasi dulu
atau disesuaikan dengan inflasi.
4. Pilih instrumen
investasi yang tepat. Kita bisa memilih instrumen investasi yang berbeda untuk
tiap jenjang pendidikan. Misalnya, jika saat anak ini anak berusia 5 tahun dan
akan mendaftar SD dua tahun lagi, maka pilihan yang cocok untuk persiapan dana
usia pendek seperti ini adalah produk dari bank seperti menabung. Sebab,
risikonya paling kecil dan tidak terlalu fluktuatif.
Baca Juga: Haji, Amalan yang Utama
Sementara, untuk jenjang pendidikan yang jangka waktunya
masih panjang seperti daftar SMA atau kuliah, maka kita bisa investasi yang
pertumbuhanya tinggi seperti produk investasi berbasis saham seperti reksadana
saham maupun saham. Sebab, kenaikan inflasi akan berjalan terus.
5. Menakar kemampuan
setorannya. Last but not least,
turunkan semua perhitungan tersebut ke dalam setorannya, apakah kita akan
menyetorkan bulanan dari gaji atau apakah menginvestasikan sejumlah uang dalam
nominal yang besar diawal. Pastikan juga neraca keuangan keluarga Anda tetap
seimbang, ya!
Sumber:
parenting.co.id