Sunnah-sunnah fitrah adalah kebiasaan yang biasa dilakukan
oleh para Nabi. Bisa dikatakan juga sebagai hal-hal yang apabila telah
dilaksanakan bisa dikatakan telah memenuhi fitrah yang telah ditetapkan oleh
Allah Swt.
Ada 10 sunnah-sunnah fitrah yang dilakukan oleh para Nabi
yang harus kita ketahui dan dianjurkan untuk melakukannya agar mendapatkan
pahala. Apa sajakah Sunnah-sunnah fitrahnya? Di bagian 1 ini, akan dibahas lima
Sunnah-sunah fitrah. Ini dia daftarmya!
Baca Juga: Tata Cara Salat Istikharah
Abu Hurairah ra.
menyebutkan bahwa Nabi Saw. bersabda, “Lima perkara yang merupakan fitrah,
yakni mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memendekkan kumis, mencabut bulu
ketiak, dan memotong kuku.” (H.R. Jamaah).
1. Berkhitan
Khitan merupan pemotongan kulit bagian ujung pada kelamin
laki-laki agar tidak ada penumpukan kotoran sehingga bisa bersih dari najis. Khitan
sendiri sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu kala. Dalam hadits yang
diriwayatkan oelh Bukhari, dikatakan bahwa Abu Hurairah ra. menceritakan bahwa
Rasulullah Saw. bersabda,
“Ibrahim kekasih Allah
dikhitan setelah berusia 80 tahun. Ia dikhitan dengan kampak.” (H.R. Bukhari). Tentunya
di masa modern saat ini teknik khitan sudah sangat modern dan meminimalisir
rasa sakit serta cepat penyembuhannya.
2. Mencukur bulu kemaluan
Sunnah fitrah ini bisa dilakukan dengan cara menggunting,
mencabut, atau mencukurnya. Dengan mencukur kemaluan juga agar bersih dan
terhindar dari berbagai penyakit kelamin, khususnya agar terhindar dari kutu
yang hidup di bulu kemaluan.
3. Mencabut bulu ketiak
Mencabut bulu ketiak juga sama dengan mencukur bulu
kemaluan. Tujuannya untuk kesehatan dan agar tidak ada kotoran yang menempel di
sela-sela bulu. Mencabut bulu ketiak memang menyakitkan. Oleh karena itu,
diperbolehkan untuk mencukurnya saja. Terpenting esensinya untuk menjaga
kebersihan dan mengikuti Sunnah fitrah yang dilakukan oleh para Nabi.
4. Memotong kuku
Ujung kuku bagian dalam adalah tempat paling nyaman untuk
kuman, cacing kecil, dan telurnya bersembunyi. Sehingga memotong kuku sangat
disunnahkan agar menghindari penyakit yang berasal dari kuku yang panjang. Selain
itu juga agar tidak ada setan yang tinggal di kuku.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Potonglah
(perpendek) kuku-kukumu, sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang
panjang.“ (H.R. Ahmad).
5. Memendekkan atau mencukur kumis
Ibnu Umar ra. menyebutkan bahwa
Nabi Saw. bersabda, “Bedakanlah (diri
kalian) dengan orang-orang musyrik. Lebatkanlah jenggot dan cukurlah kumis.”
(H.R. Bukhari dan Muslim). Memendekklan atau mencukur kumis juga agar tidak
ada makanan atau minuman yang menempel di kumis. Selain itu, agar termasuk
golongan Rasulullah Saw.
Zaid bin Arqam ra. menyebutkan
bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang tidak memotong kumisnya,
tidak termasuk golongan kami.” (H.R. Ahmad, Nasa’I, dan Tirmidzi). Tirmidzi
bberkata bahwa hadits ini sahih.
Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
Lima Sunnah fitrah di atas
disunahkan untuk dilakukan sepekan sekali, khususnya di hari Jumat. Hal tersebut
agar menjaga kebersihan, membuat nyaman, serta membuat hati tentram. Namun,
apabila tidak bisa melakukannya sepekan sekali, ada keringanan yakni maksimal
selama 40 malam.
Anas Ra. menyebutkan bahwa
Rasulullah Saw. memberi tenggat waktu untuk mencukur kumis, memotong kuku,
mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidka dibiarkan lebih
dari 40 malam. Apa yang disampaikan Nabi
Saw. tersebut ada dalam hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan perawi lainnya.