Banyak orang yang ingin kaya dengan menghalalkan segala
cara. Berbagai jalan dan upaya ditempuh untuk mendapatkan kekayaan, meskipun
harus dengan cara yang haram. Uang bisa menggelapkan mata dan hati nurani
seseorang yang kurang iman. Melakukan pencurian, sumpah palsu, dusta,
menzalimi, mengkhianati, berjudi, korupsi, dan sejenisnya.
Padahal sebenarnya Allah melarang melakukan cara-cara yang
tidak halal untuk mendapatkan kekayaan. Allah Swt. berfirman dalam surah
Al-Baqarah ayat 188 berikut ini:
“Dan janganlah
sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang
batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”
Baca Juga: Bagaimana Hukum Bersedekah dengan Harta yang Haram?
Kekayaan yang didapat secara batil meskipun misalnya hanya
sedikit kadarnya, maka tidak akan diterima di sisi Allah Swt. Bahkan, amal
ibadah yang dilakukan dan bersumber dari harta kekayaan yang haram pun tidak
akan diterima oleh Allah Swt.
Dari Ibnu Umar r.a., Nabi saw. bersabda, “Dunia itu manis lagi subur. Barangsiapa berusaha
mendapatkan kekayaan dengan halal dan membelanjakannya pada tempat yang
sebenarnya, maka Allah memberi pahala kepadanya dan memasukkannya ke dalam
surga. Dan barangsiapa berusaha memperoleh harta dunia dengan tak halal dan
membelanjakannya pada tempat yang tidak benar, maka Allah memasukkan dia pada
tempat yang hina (neraka).” (H.R. Baihaqi).
Karena beratnya ancaman Allah Swt. terhadap orang-orang yang
mencari harta yang haram, maka kita harus memastikan harta yang kita usahakan
bukanlah dari jalan yang buruk. Kita pun harus teliti, jangan sampai ada satu
barang atau makanan pun di rumah kita yang berasal drai harta yang haram.
Dari Ibnu Umar r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membeli pakaian dengan 10
dirham, padahal dari uang itu 1 dirham yang haram, maka Allah tidak akan
menerima salatnya, selagi ia dengan pakaian itu.” (H.R. Ahmad).
Baca Juga: Hukum Berhaji dengan Harta yang Haram
Bahkan, setan pun enggan menggoda ibadahnya orang yang masih
memakan makanan dari hasil yang haram. Setan akan membiarkan orang tersebut
lelah dan rajin beribadah, karena apa yang dilakukannya (ibadah) tertolak di
sisi Allah Swt. dan hanya kesia-siaan belaka.
Hadits Abu Hurairah riwayat Imam Muslim, bahwa Nabi saw.
bersabda, “Seorang pemuda ketika sedang
beribadah, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘Coba lihatlah dari mana
makanannya.’ Jika makanannya dari yang haram, maka setan berkata, ‘Biarkanlah
dia lelah dan rajin. Sesungguhnya kamu sekalian cukup membiarkan dirinya
seperti itu. Karena kerajinannya beribadah, tetapi tetap makanannya haram, maka
tidaklah ia mendapatkan faedah.’”
Semoga kita termasuk orang yang tak pernah menyentuh jalan
yang haram untuk mendapatkan kekayaan. Semoga Allah Swt. menjaga kita dari
barang-barang, makanan, dan minuman yang juga haram. Dan semoga kita senantiasa
dilindungi oleh Allah Swt. Aamiin Yaa Rabbana.