Memotong kuku termasuk ke dalam sunah-sunah fitrah yang
merupakan kebiasaan para Nabi. Mengapa kuku harus rajin dipotong? Alasannya ada
dua. Yang pertama adalah karena kesehatan. Kita tahu bahwa kuman hingga telur
cacing bisa bersembunyi di kuku yang panjang. Bila tidak rajin dipotong, maka
sesuatu yang buruk itu akan masuk ke dalam mulut dan menjadi penyakit.
Selain itu, alasan kedua mengapa kita harus rajin memotong
kuku adalah karena kuku bisa menjadi tempat tinggalnya setan. Perihal setan
yang berdiam di balik kuku yang panjang ini rupanya ada dalam hadits Rasulullah
Saw. yang duriwayatkan oleh Imam Ahmad. Berikut redaksinya:
Dari Abu Hurairah ra.,
Rasulullah Saw. bersabda, “Potonglah (perpendek) kuku-kukumu, sesungguhnya
setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang.“ (H.R. Ahmad).
Baca Juga: Mengenal Sunnah-Sunnah Fitrah
Di dalam ajaran Islam, urusan kuku pun ada aturannya. Inilah
yang menyebabkan Islam itu sempurna. Karena semua segi kehidupan diatur dengan
sangat baik dan tertata. Aturan tersebut bukan untuk mengekang. Namun, ada
hikmah penuh kebaikan di dalamnya. Hanya terkadang banyak orang yang belum
mengetahuinya.
Nah, terkait memotong kuku pun ternyata ada aturannya juga.
Aturan memotong kuku ini ada dalam hadits dari Aisyah ra. Ia berkata, “Dahulu, Nabi Saw. menyukai memulai
sesuatu dari kanan, (misal) memakai sandal, menyisir, bersuci, dan semua
perbuatan lainnya.” (H.R. Bukhari). Dari hadits tersebut bisa kita ketahui
bahwa disunahkan untuk memotong kuku dari jari yang kanan terlebih dahulu.
Seperti halnya Rasulullah Saw. yang memulai sesuatu dengan bagian yang kanan.
Lalu pertanyaan
selanjutnya pun timbul. Dimulai dari jari yang manakah?
Seperti yang dikutip dari buku Fiqih Praktis Sehari-Hari
karya Farid Nu’man Hasan, sebenarnya memang tidak ada dalil (dalam Al-Qur’an
atau sunah) terkait kuku jari yang manakah yang harus pertama kali dipotong.
Namun, Imam An-Nawawi dalam kitabnya yang berjudul Al-Minhaj Syarh Shahih
Muslim memiliki pandangan atau saran terkait hal itu. Berikut pandangan dari
Imam An-Nawawi:
Baca Juga: Apakah Air Liur Ketika Tidur Itu Tergolong Suci Atau Najis Ya?
“Disukai (disunahkan)
memulai memotong kuku kedua tangan sebelum kuku kedua kaki. Dimulai dari kuku
jari telunjuk kanan lalu jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan jari
jempol (ibu jari). Selanjutnya, tangan kiri dimulai dari jari kelingking, jari
manis sampai selesai semua. Kemudian, pindah ke kaki kanan dimulai dari jari
kelingking kanan dan diakhiri jari kelingking kiri, wallohu’alam.”
