Dosa adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak dan perintah Allah Swt. Tiap dosa memiliki derajat tingkatannya, sesuai dengan kejahatan yang dilakukan dan kehebatan kerugian yang ditimbulkannya.
Ibnul Qayyim berkata, “Tanpa ragu lagi, kufur, fasiq, dan ketidakpatuhan adalah bertingkat-tingkat seperti juga iman dan amal saleh yang juga bertingkat-tingkat.”
Hal tersebut juga selaras dengan firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imran ayat 163 berikut ini:
“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.”
Baca Juga: Mensyukuri Anugerah Anak Perempuan
Kemudian derajat-derajat ini juga dibahas dalam firman-Nya yang lain:
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Al-An’am: 132)
Dosa-Dosa Besar dalam Hadits Rasulullah Saw.
Sementara menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, dosa terdiri atasa dosa yang besar dan juga dosa yang kecil. Allah berfirman dalam Q.S.
An-Nisaa ayat 31:
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”
Adapun dosa-dosa yang besar disampaikan oleh Rasulullah Saw. dalam hadits berikut ini:
Abdurrahman bin Abi Bakrah menceritakan dari bapaknya bahwa kata bapaknya, “Kami sedang bersama dengan Rasulullah saat beliau bertanya 3 kali, tidak sebaiknyakah aku memberitahukanmu dosa besar yang terbesar? Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua, dan bersaksi palsu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
Dosa-dosa besar pun dibahas dalam hadits yang lain yang juga diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. berikut haditsnya:
Rasulullah ditanya, “Dosa mana yang terbesar terhadap Allah? Beliau menjawab, ‘Bahwa kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu yang
lain, padahal Dia adalah yang menciptakan kamu. Beliau ditanya lagi, ‘Kemudian apa? Jawabnya, ‘Engkau membunuh anakmu karena takut dia akan butuh makanan darimu.’ Kemudian beliau ditanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Engkau berzina dengan istri tetanggamu.’”
