KISAH SAYYIDINA ALI BERSEDEKAH 6 DIRHAM

oleh | Aug 18, 2023 | Inspirasi

Keutamaan bersedekah tidak diragukan lagi keajaibannya. Apa
yang dilakukan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. dan Sayyidah Fathimah r.a.
layak kita jadikan teladan.

Di tengah keterbatasan, mereka tetap ikhlas berbagi membantu
orang lain. Uang 6 dirham yang mereka infakkan di jalan Allah dibalas kontan
600 dirham. Berikut kisahnya diceritakan oleh Syekh Muhammad bin Abu Bakar
Ushfury dalam Kitab Al-Mawa’izh Al-‘Usfuriyah seperti yang redaksi lansir dari
laman Sindonews.

Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya dari kakeknya,
bahwa ia berkata bahwa Ali bin Abi Thalib memberitahunya:

“Suatu ketika, Ali pulang dari menemui Rasulullah saw.
dan menuju rumahnya sampai ia menemui Fathimah, putri Rasulullah saw. Ali
melihatnya tengah duduk sambil memintal bulu dan Salman Al-Farisi berada di
depannya sambil mengulurkan bulu kepadanya.

Baca Juga: Agar Orangtua Mampu Mendidik Anak dengan Baik

“Hai wanita mulia! Apakah kamu memiliki sesuatu yang
dapat diberikan untuk makanan untamu?” tanya Ali.

“Demi Allah! Aku tidak memiliki apa-apa. Tetapi ini ada
6 dirham yang aku dapatkan dari Salman karena memintal bulu dan aku berencana
menggunakannya membeli makanan untuk Hasan r.a. dan Husain r.a,” jawab
Fathimah.

“Hai wanita mulia! Berikanlah 6 dirham itu
kepadaku,” pinta Ali.

Kemudian Fathimah memberikan 6 dirham itu di telapak tangan
Ali. Kemudian Ali pergi keluar membeli makanan.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki berdiri dan berkata,
“Siapa yang akan mengutangi Allah Yang Maha Mengatur Segala Urusan dan
Yang Memenuhi Janji?” Kemudian Ali mendekati laki-laki itu dan memberikan
6 dirham itu kepadanya.

Ali pun kembali pulang ke rumah Fathimah dengan tangan
kosong. Ketika Fathimah melihatnya tanpa membawa apa-apa, ia pun menangis.
“Wahai wanita mulia! Apa yang membuatmu menangis?” tanya Ali.

“Mengapa kamu datang kembali dengan tangan
kosong?” tanya Fathimah.

“Wahai wanita mulia! Aku telah mengutangkan 6 Dirham
itu kepada Allah,” jawab Ali.

Baca Juga: Doa Nabi saw. untuk Orang Sakit

“Sungguh kamu telah diberi taufik,” kata Fathimah.
Kemudian Ali keluar rumah hendak pergi menemui Rasulullah saw. Tiba-tiba ada
seorang Baduwi yang sedang menuntun unta. Kemudian Ali mendekatinya.

“Hai bapak Hasan! Belilah untaku ini!” pinta  orang Baduwi itu. “Aku tidak punya harta
buat membelinya,” jawab Ali. “Aku menjual unta ini kepadamu dengan
transaksi jual beli ta’khir (membayar
belakangan),” ungkap orang Baduwi itu. “Berapa harganya?” tanya
Ali. “100 dirham,” jawab orang Baduwi. “Baiklah! Aku beli,”
pungkas Ali.

Setelah unta itu terbeli, tiba-tiba ada Baduwi lain
mendatangi Ali dan berkata, “Hai bapak Hasan! Apakah kamu menjual
untamu?” tanyanya. “Iya! Aku menjualnya,” jawab Ali.
“Berapa harganya?” tanya orang itu. “300 Dirham.” Tak
berpikir lama, Baduwi itu membayar kontan 300 dirham kepada Ali. “Baiklah!
Aku membeli untamu.”

Kemudian Ali memegang tali kendali yang terpasang pada unta
dan menyerahkannya kepada Baduwi. Setelah menerima 300 dirham, Ali kembali ke
rumah Fathimah. Sesampai di rumah, Fathimah melihatnya dan ia tersenyum sembari
berkata, “300 Dirham apa ini hai bapak Hasan?”

Ali kemudian menjawab, “Hai putri Rasulullah, Aku membeli
unta dengan membayar belakangan dengan harga 100 dirham. Kemudian aku menjual
unta itu dengan harga 300 dirham dan dibayar kontan,” jelas Ali.
“Sungguh kamu diberi taufik,” lanjut Fathimah.

Setelah itu, Ali keluar hendak menemui Rasulullah saw.
Ketika ia sampai di pintu masjid, Rasulullah melihatnya dan tersenyum
kepadanya. Ketika saling berhadapan, beliau berkata, “Hai bapak Hasan!
Akankah kamu yang bercerita kepadaku atau aku yang bercerita kepadamu?”
tanya Rasul saw. “Anda yang bercerita kepadaku wahai Rasulullah!”
jawab Ali.

Rasulullah bertanya, “Hai bapak Hasan! Apakah kamu
mengenal orang Baduwi yang menjual unta kepadamu dan orang Baduwi yang membeli
unta darimu?” tanya Rasul saw. kembali. “Allah dan Rasul-Nya yang
lebih tahu,” jawab Ali.

Baca Juga: Anjuran Menyediakan Makanan Bagi Keluarga yang Berkabung

Rasulullah menjelaskan, “Beruntung sekali kamu hai Ali!
Kamu mengutangi Allah 6 dirham. Kemudian Allah memberimu 300 dirham sebagai
ganti dari masing-masing 6 dirham adalah 50 Dirham.”

Baduwi yang pertama itu adalah Malikat Jibril dan Baduwi
yang kedua adalah Isrofil,” terang Rasul saw. Dalam riwayat lain
disebutkan bahwa Baduwi yang kedua adalah Malaikat Mikail. Demikian kisah Ali
yang sangat mengagumkam dan membuat Rasulullah saw. bangga kepadanya.

Inilah keutamaan orang yang suka bersedekah. Barang siapa
yang meminjami atau menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan pinjaman yang
baik disertai niat yang ikhlas, maka Allah akan melipat gandakan ganti atau
balasan yang berlipat kepadanya.

“Barang siapa
mengutangi Allah dengan utang yang baik maka Allah akan melipat gandakan ganti
yang banyak baginya …” (Q.S. Al-Baqarah Ayat 245).

Masyaallah
tabarakallah!

Sahabat, Bersedekah
Yuk!

Menyimak kisah di atas membuat hati bergetar. Betapa bersedekah
lillahi ta’ala murni karena Allah Swt. tidak akan berakhir sia-sia. Allah Swt.
akan membalasnya dengan karunia yang berlipat dan lebih. Karunia ini tak hanya
berupa harta. Namun, bisa juga dengan kesehatan yang baik, keluarga yang rukun,
anak yang saleh salehah, atau kemudahan dalam berbuat kebaikan. Masyaallah!

Sahabat pun bisa bersedekah melalui Rumah Zakat yang sudah terkenal sebagai lembaga filantropi yang profesional
di Indonesia. Sahabat bisa memilih jenis sedekah yang diinginkan. Cara bersedekahnya
pun sangat mudah karena bisa secara online.
Tinggal klik link berikut Sahabat bisa ikut berbuat kebaikan: Saya siap bersedekah.

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0